Perjalanan Burukku: Cerita tentang kegagalan dan kesadaran

Perjalanan Burukku: Cerita tentang kegagalan dan kesadaran

Saya mulai menulis cerita ini dengan hati yang sedang berdebaran. Saya tidak tahu harus mulai dari mana, tapi saya ingin berbagi pengalaman saya kepada orang lain agar mereka tidak mengulangi kesalahan saya.

Saya mulai bekerja sebagai pramuniaga minimarket sebulan lalu. Gaji saya relatif kecil, tapi saya dapat menabung sedikit demi sedikit. Saya awalnya hanya ingin menggunakan uang saya untuk hidup sehari-hari, tapi kemudian saya mulai tergoda oleh dunia perjudian.

Awalnya, saya hanya bermain-main dengan Rupiah yang kecil dan tidak masalah. Tapi, setiap kali saya mendapatkan uang baik dari gaji atau hutang, saya menjadi ketagihan dan ingin cepat-cepat berjudi. Saya mulai berani memegang kartu bagus dan menomor satukan hobiku itu.

Sampai akhirnya, saya berbohong kepada ibuku di Jawa untuk sekolah komputer D1, tapi biayanya tidak punya. Ibuku mengirim uang untuk daftarnya, tapi saya malah pergunakan untuk judi lagi. Kartu bagus pun percuma, Dewi Fortuna selalu tidak berpihak padaku.

Saya bermodal 400RB dan dapat sekitar 1.700.000 lalu saya putuskan uangnya untuk membeli HP seharga 2.000.000. Niatnya sisa uang 700RB untuk hidup saya sebulan, tapi saya kepikiran untuk judi lagi siapa tau menang lagi.

Modal 200RB naik sekitar 300RB lalu kalah. Saya deposit lagi kalah lagi sampai uang itu semua abis. Gak punya pegangan, hati keluh kesah karena uang tidak punya.

Lalu saya memutuskan jual saja HP yang saya punya, terjual sekitar 1.750.000. Saya pakai judi lagi, sampai teman saya pun menyuruh berhenti. Tapi saya tetep main lagi dan akhirnya uang dari ngejual HP itu abis tak bersisa.

Diberi kemenangan sekali-dua kali, tapi kalah berkali-kali. Saya tidak mau berhenti, tapi saya tetap ingin berjudi supaya bisa mengembalikan kekalahanku. Saat berjudi, saya sering memukul-mukul kepalaku mengumpat umpat tidak karuan.

Hancur sudah hidupku. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akibat ulahku akibat ketagihanku terhadap JUDI, saya hilang kendali. Saya sudah tidak punya nalar, tidak berpikir panjang.

Sempat menyesal, tapi nyatanya hanya bertahan 10 hari saja. Ingin berhenti, tapi tidak bisa. Kemarin uang gaji sudah habis dengan percuma, tidak bisa saya tabung sepeserpun. Uang motopun belum aku bayar jatuh tempo tgl 5 April.

Kesimpulan

Inget gan, jangan sekali-kali coba yang namanya main judi mau poker, togel, bola dll karena itu sangat merugikan kalian. Uang habis dengan percuma.

Demikian cerita Burukku ini semoga bermanfaat bagi Anda.

Pesan

Jangan seperti saya, jangan bermain-main dengan uang yang tidak miliki. Jangan mencoba nasibnya. Jangan biarkan uang Anda habis dengan percuma.