Menjadi Saksi Kematian François dalam Opera Messiaen

Menjadi Saksi Kematian François dalam Opera Messiaen

Pada hari yang cerah, aku menjadi saksi kematian François dalam opera "Saint François d'Assise" oleh Olivier Messiaen. Seperti umumnya, sebagai penonton, aku harus membawa pengalaman Kristen ke libretto untuk mengantisipasi suasana yang ditampilkan. Namun, pada malam itu, aku merasa seperti tidak memiliki akses ke suasana spiritual yang ditawarkan opera tersebut.

Ketika aku melihat François dan para pahlawan lainnya bergerak di atas panggung, aku menjadi kesal dengan cara sutradara menghadirkan kematian François. Dalam scene terakhir, François diwujudkan sebagai seorang laki-laki telanjang yang mengucapkan selamat tinggal dan berdoa kepada Tuhan. Aku merasa seperti sutradara telah membingunkan kesadaran akan kemuliaan pribadi dengan kemuliaan jiwa.

Aku menjadi frustrasi karena François diwujudkan sebagai seorang laki-laki yang tidak memiliki kostum yang sesuai dengan cerita. Dalam scene terakhir, François mengalami stigmata dan berdoa kepada Tuhan dalam keadaan telanjang. Aku merasa seperti sutradara telah melebih-lebihkan untuk mencapai kesadaran spiritual.

Namun, aku harus mengakui bahwa Messiaen sendiri telah menulis sebuah komposisi yang luar biasa. Musiknya mengalir dengan indah dan membangkitkan suasana religius. Aku juga harus mengakui bahwa Robin Adams dan para pemeran lainnya telah melaksanakan tugasnya dengan baik, serta orkestra dan konduktor.

Meskipun aku merasa kecewa dengan cara François diwujudkan dalam opera tersebut, aku tetap menikmati suasana religius yang ditawarkan. Aku berharap dapat mendengar opera ini lagi di Hamburg atau Nagano dan membangkitkan kembali spiritualitasnya.

Catatan

Olivier Messiaen adalah seorang komponis Prancis yang terkenal dengan karyanya "Saint François d'Assise". Opera ini pertama kali dipentaskan pada tahun 1983.

Robin Adams adalah seorang pemeran asal Inggris yang terkenal dengan perannya dalam opera Messiaen.