Penanaman berbasis teknologi telah menjadi trend di kalangan petani modern. Salah satu contoh teknologi penanaman yang menarik adalah sistem penanaman invert T-shaped slot.
Sistem ini bekerja dengan cara menciptakan slot yang berbentuk seperti huruf T pada lapisan tanah, dengan benih disisipkan di salah satu sisinya dan pupuk di sisi lain. Setelah benih dan pupuk telah ditempatkan, maka setumpuk roda double presswheels akan menutup slot.
Kemudian, saat benih mulai berkecambah, ia akan mengambil alih pupuk dan tumbuh melalui channel yang dibuat oleh disc opener. Dalam pengalaman kami, sistem penanaman ini telah diaplikasikan pada 1.000 ha lahan untuk penanaman cover crops dan catch crops (lihat "Eksperimen dengan Cover Crops", di bawah). Selain itu, juga telah diaplikasikan pada 600 ha lahan untuk penanaman cereals.
Bagaimana cara kerja sistem ini?
Sistem ini bekerja dengan baik, namun masih terdapat beberapa masalah teknis yang harus diatasi. Contohnya, dalam tanah yang sangat ringan dan halus, roda double presswheels akan mulai menggurdi tanah dan menciptakan bow wave. Masalah lainnya adalah bahwa slot tidak menutup sempurna karena tekanan pada roda double presswheels kurang.
Namun, dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyesuaian, masalah-masalah tersebut dapat diatasi. Misalnya, dengan mengurangi tekanan pada roda double presswheels dan menanam benih pada sudut tertentu terhadap tanah yang sebelumnya telah ditanami.
Apakah sistem ini sulit untuk dipakai?
Sistem penanaman ini relatif mudah untuk dipakai, namun memerlukan traktor dengan daya 360 hp seperti Fendt 936. Selain itu, juga harus dilakukan pengangkatan beban dan menurunkan tekanan ban menjadi sangat rendah agar dapat mendapatkan grip yang baik.
Berapa biaya untuk menanam benih?
Biaya untuk menanam benih melalui sistem ini sekitar £8/ha, yang lebih rendah dari biaya untuk menanam benih dengan sistem Simba SL lama. Namun, biaya untuk bibit cover crops dan catch crops sebesar £40/ha dan £30/ha masing-masing.
Apakah diharapkan yield akan turun tahun depan?
Dalam jangka pendek, terdapat kemungkinan yield akan turun sebelum naik. Namun, tidak baik menilai sistem setelah satu tahun, karena perlu dilihat dalam kurun waktu minimal 5 tahun.
Apa yang akan dilakukan di masa depan?
Kami akan terus melakukan eksperimen dengan cover crops dan rotasi untuk mengetahui apa yang paling efektif. Kami juga berencana untuk menanam cereals musim dingin secara berkesinambungan (lihat di bawah). Selain itu, kami juga akan memasang mast RTK (Real-Time Kinematic) sebagai pengganti sistem Egnos yang saat ini digunakan.
Eksperimen dengan Cover Crops
David Miller
Penanaman cover crops dan catch crops adalah bagian integral dari strategi Mr. Miller untuk meningkatkan kesehatan tanah dan yield. Cover crops ditanam dalam jangka waktu singkat antara panen dan penanaman tanaman gandum musim gugur.
Varietas yang digunakan dalam campuran ini dipilih karena kemampuan mereka untuk segera membangun massa akar dan vegetasi hijau, menyelesaikan nitrogen, dan mencegah risiko take-all. Tujuan adalah untuk dapat menanam kembali cereals musim dingin secara berkesinambungan, dengan menggunakan cover crops sebagai hanya break.
Sistem penanaman ini telah diaplikasikan pada beberapa lahan dan hasilnya cukup memuaskan. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti masalah tanah ringan dan halus.