Dalam era digital, teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan tinggi. Dengan demikian, perguruan tinggi harus siap menghadapi tantangan dan peluang yang timbul dari pemanfaatan AI ini.
Seperti dikatakan oleh Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko, dan Monitoring Evaluasi (TREM) Universitas Indonesia (UI), Vishnu Juwono, S.E, M.I.A., Ph.D., kampus tidak terlepas dari konteks digitalisasi. AI juga berperan besar dalam pendidikan tinggi, dengan munculnya smart content yang dapat memecah buku teks menjadi materi-materi ringkas yang mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan pembelajar.
Selain itu, AI juga mendukung personalized and adaptive learning yang mampu menyesuaikan metode dan aktivitas pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing individu. Dalam evaluasi, AI dapat membantu mengurangi beban pengajar dalam menilai pekerjaan siswa dengan menggunakan mekanisme automated grader.
Tidak hanya itu, AI juga dapat digunakan sebagai virtual facilitators yang dapat menjadi asisten pengajar dalam memberi bantuan dan menjawab pertanyaan siswa. Sistem AI juga dapat digunakan untuk memastikan keaslian karya siswa selama ujian dan mencegah tindakan kecurangan.
Namun, terdapat beberapa tantangan dalam pemanfaatan AI yang perlu dipertimbangkan secara serius. Beberapa pekerjaan tradisional seperti penerjemah dan storyteller akan menghadapi risiko penggantian oleh AI. Dampaknya tidak terbatas pada aspek teknologi saja, melainkan juga berpengaruh pada kebijakan, pendidikan, serta lanskap pekerjaan di masa depan.
Oleh karena itu, respon perguruan tinggi terhadap perubahan zaman sangat penting. Dalam hal ini, diperlukan peran pemerintah dalam mengatur regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) yang telah dibuat oleh European Union (EU) yang mengatur terkait data security dan privacy.
Fokus pada Keterampilan
Dalam era digital, keterampilan yang dibutuhkan siswa tidak hanya terbatas pada kemampuan teknis, melainkan juga keterampilan sosial, berpikir logika, serta kemampuan komunikasi. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus fokus pada mengembangkan keterampilan ini melalui pemanfaatan AI.
Pemahaman dan Pelatihan
Graduate of Science and Technology Policy dan Adjunct Professor dari KAIST College of Business, Assist. Prof. Kyung Ryul Park, memberikan pemahaman dan pelatihan tentang pemanfaatan aspek digital di lingkup perguruan tinggi serta bagaimana beradaptasi dengan lingkungan digital.
Ia menjelaskan beberapa terminologi baru dalam ranah transformasi digital yang penting untuk dicatat, yaitu AI, blockchain, cloud computing, dan data. Ia juga menjelaskan beberapa kategori AI, seperti Machine Learning (ML), Natural Language Processing (NLP), Computer Vision, serta Robotics & Manufacturing Optimisation.
Penutup
Pemanfaatan AI dalam pendidikan tinggi membuka peluang yang luas untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar. Namun, perguruan tinggi harus siap menghadapi tantangan dan peluang yang timbul dari pemanfaatan AI ini.
Dalam hal ini, diperlukan peran pemerintah dalam mengatur regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) yang telah dibuat oleh European Union (EU) yang mengatur terkait data security dan privacy. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus fokus pada mengembangkan keterampilan siswa melalui pemanfaatan AI.
RTP 100% Asli Orang Dalam
Pragmatic Play RTP 100% Asli Orang Dalam