Penemuan Partikel Higgs: Sejarah Singkat dan Fakta Penting

Penemuan Partikel Higgs: Sejarah Singkat dan Fakta Penting

Pada tahun 2012, dua tim berbeda yang bekerja di Large Hadron Collider (LHC), ATLAS dan CMS, memutuskan bahwa mereka telah menemukan partikel yang diyakini sebagai Higgs boson. Penemuan ini menimbulkan minat dan perhatian dunia, karena Higgs boson adalah salah satu partikel fundamental dalam teori fisika standar.

Sejarah penemuan partikel Higgs dapat diikuti ke belakang hingga awal 1960-an, ketika Peter Higgs dan beberapa ilmuwan lainnya berusaha menjelaskan mengapa partikel fundamental memiliki massa yang berbeda-beda. Mereka menyarankan bahwa massa ini disebabkan oleh medan Higgs, yang memungkinkan partikel untuk memiliki massa.

Pada tahun 2011, LHC mulai beroperasi dan tim ATLAS dan CMS pun memulai penelitian mereka. Pada bulan Juli 2012, tim-tim tersebut memutuskan bahwa mereka telah menemukan partikel yang diyakini sebagai Higgs boson. Namun, mereka tidak yakin untuk pasti apakah ini benar.

Pada tahun 2013, tim ATLAS dan CMS melakukan ujian lebih lanjut dan mengkonfirmasi hasilnya. Pada bulan Maret 2013, mereka mempublikasikan hasil yang menunjukkan bahwa partikel tersebut adalah Higgs boson.

Dalam penelitian ini, tim ATLAS dan CMS menggunakan data dari LHC untuk menganalisis kemunculan partikel-partikel yang dihasilkan oleh penggabungan proton-proton. Mereka menggunakan algoritme khusus untuk memfilter data dan mencari pola-pola yang menunjukkan adanya Higgs boson.

Hasil penelitian ini sangat penting, karena Higgs boson adalah partikel fundamental dalam teori fisika standar. Penemuan ini juga membantu ilmuwan untuk memahami bagaimana partikel-partikel lainnya memiliki massa dan bagaimana medan Higgs berperan dalam proses tersebut.

Dalam penelitian ini, tim ATLAS dan CMS menggunakan data dari LHC untuk menganalisis kemunculan partikel-partikel yang dihasilkan oleh penggabungan proton-proton. Mereka menggunakan algoritme khusus untuk memfilter data dan mencari pola-pola yang menunjukkan adanya Higgs boson.

Dalam beberapa tahun terakhir, penemuan Higgs boson telah membuka jalan bagi ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang sifat-sifat partikel ini. Penelitian ini juga dapat membantu memahami bagaimana partikel-partikel lainnya memiliki massa dan bagaimana medan Higgs berperan dalam proses tersebut.

Sumber:

  • O'Luanaigh, C. (14 March 2013). "New results indicate that new particle is a Higgs boson". CERN. Retrieved 2013-10-09.
  • Bryner, J. (14 March 2013). "Particle confirmed as Higgs boson". NBC News. Retrieved 2013-03-14.
  • ATLAS; CMS (26 March 2015). "Combined Measurement of the Higgs Boson Mass in pp Collisions at √s=7and 8 TeV with the ATLAS and CMS Experiments". Physical Review Letters. 114 (19): 191803. arXiv:1503.07589. doi:10.1103/PhysRevLett.114.191803. PMID 26024162.
  • LHC Higgs Cross Section Working Group; Dittmaier; Mariotti; Passarino; Tanaka; Alekhin; Alwall; Bagnaschi; Banfi (2012). "Handbook of LHC Higgs Cross Sections: 2. Differential Distributions". CERN Report 2 (Tables A.1 – A.20). 1201: 3084. arXiv:1201.3084. Bibcode:2012arXiv1201.3084L. doi:10.5170/CERN-2012-002. S2CID 119287417.
  • "New results indicate that particle discovered at CERN is a Higgs boson | Media and Press Relations". press.cern. Retrieved 2017-11-03.
  • Onyisi P. 2012. "Higgs boson FAQ". University of Texas ATLAS group. Retrieved 2013-01-08.

Referensi:

  • Strassler M. 2012. "The Higgs Boson: What's the Big Deal?". Symmetry Magazine. Retrieved 2022-02-20.
  • The European Physical Society (EPS). 2012. "What is the Higgs boson?" Retrieved 2022-02-20.

Kesimpulan:

Penemuan partikel Higgs adalah salah satu penemuan terpenting dalam sejarah fisika. Penemuan ini membantu ilmuwan untuk memahami bagaimana partikel-partikel lainnya memiliki masa