Sejarah dan Pengembangan
Tari Golek Menak adalah tarian klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana IX pada tahun 1941. Inspirasi dari wayang golek, yaitu Greged, Sengguh, Sewiji, Ora Mingkuh, telah membantu menciptakan tarian ini. Tari Golek Menak masih berkembang terus dan telah diadakan beberapa kali penampilan di berbagai tempat.
Pencatatan Gerak-Gerik Tari
Pada tahun 1972, Yayasan Siswa Among Beksa melakukan pencatatan gerak-gerik tari dan faktor lain yang mendukungnya, seperti gerakan lambang dan gerakan kaki. Hal ini dilakukan untuk membuat tarian ini terlihat luwes, halus, dan tidak kaku.
Penampilan di Taman Ismail Marzuki (TMII)
Pada tahun 1974, Tari Golek Menak dipentaskan di TMII Jakarta. Penampilan tersebut menjadi salah satu penampilan yang paling menarik dan berhasil memikat hati penonton.
Penampilan Selanjutnya
Pada tahun 1978, dalam rangka memperingati HUT Siswa Among Beksa, Tari Golek Menak dipentaskan lagi di Pendopo Purwodiningratan. Penampilan tersebut menjadi salah satu penampilan yang paling sukses dan berhasil memuaskan penonton.
Penyajian yang Serasi
Tari Golek Menak dibuat mendekati keadaan sebenarnya dari tokoh peran yang di bawakannya. Misalnya, untuk putri Cina busananya juga dibuat sedemikia mirip, sehingga orang yang melihat akan mengatakan khas Cina.
Pelaku Pencatatan
RM. Dinusatomo adalah pelaku pencatatan tari Golek Menak ini. Ia telah melakukan banyak penelitian dan pengembangan untuk menciptakan tarian ini.
Penyajian yang Serasi
Tari Golek Menak dibuat mendekati keadaan sebenarnya dari tokoh peran yang di bawakannya. Misalnya, untuk putri Cina busananya juga dibuat sedemikia mirip, sehingga orang yang melihat akan mengatakan khas Cina.
Gallery Photo
[Tuliskan beberapa foto Tari Golek Menak]
Galeri Video
[Tuliskan beberapa video Tari Golek Menak]
Kesimpulan
Tari Golek Menak adalah tarian klasik gaya Yogyakarta yang telah mencapai kesuksesan dan menjadi salah satu penampilan yang paling menarik. Dengan penyajian yang serasi dan gerakan yang luwes, Tari Golek Menak menjadi salah satu tarian yang paling dihargai.
Rujukan
- Siswa Among Beksa
- Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Winarno Kusumo
Kata-Kata Terakhir
Tari Golek Menak adalah tarian klasik gaya Yogyakarta yang telah mencapai kesuksesan dan menjadi salah satu penampilan yang paling menarik. Dengan penyajian yang serasi dan gerakan yang luwes, Tari Golek Menak menjadi salah satu tarian yang paling dihargai.
Tari Golek Sri Rejeki
Tari Golek Sri Rejeki adalah wujud kesetiaan dari rakyat untuk rajanya. Tarian ini dibawakan oleh 4 orang penari cantik yang mengenakan busana Jawa warna hijau dan dilengkapi dengan selendang warna kuning.
Arti Tarian
Menurut Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Winarno Kusumo, tarian tersebut melambangkan tentang kecantikan dan kemolekan gadis-gadis yang sedang bersolek ketika mereka beranjak dewasa. Gerakan lembut nan gemulai membuat tarian tersebut terkesan elegan dan menarik.
Simbolisme
Tarian ini menyimbolkan kecantikan sekaligus kesiapan para gadis dalam membela keraton saat terjadi ancaman dari kerajaan lain. Tarian ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia yang harus dihargai dan dilestarikan.