Dinamika Cahaya: Pengukuran Ukuran Partikel dengan Metode Hamburan Cahaya Dinamis (DLS

Dinamika Cahaya: Pengukuran Ukuran Partikel dengan Metode Hamburan Cahaya Dinamis (DLS

Dalam bidang ilmu pengetahuan, metode pengukuran ukuran partikel adalah salah satu topik yang sangat penting. Salah satu metode yang paling populer dan efektif dalam melakukan pengukuran tersebut adalah Dynamic Light Scattering (DLS). DLS menggunakan sinar laser sebagai sumber cahaya dan detektor foton cepat untuk mendeteksi fluktuasi cahaya yang tersebar.

Prinsip dasarnya sederhana: partikel menyebarkan cahaya dan dengan demikian membekas informasi tentang gerakan mereka. Analisis fluktuasi cahaya yang tersebar dapat menghasilkan informasi tentang ukuran partikel. DLS juga dapat digunakan untuk menentukan distribusi ukuran partikel penuh.

Instrumen DLS sederhana yang mengukur pada sudut tetap dapat menentukan ukuran partikel rata-rata dalam rentang ukuran terbatas. Instrumen multi-sudut yang lebih rumit dapat menentukan distribusi ukuran partikel penuh. Namun, kualitas pengukuran DLS dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengukuran DLS antara lain:

  • Kualitas komponen (laser, detektor, korelator, dan lainnya)
  • Sudut hamburan: tingkat peluruhan tergantung pada vektor gelombang dan demikian juga sudut hamburan. Partikel dengan ukuran yang berbeda menyebar dengan intensitas yang berbeda tergantung pada sudut hamburan.
  • Beberapa hamburan: teori Hamburan Cahaya Dinamis hanya berlaku untuk cahaya yang tersebar tunggal.

Untuk instrumen DLS, indikasi tersebut hanya berlaku untuk partikel tertentu. Jadi, perhatian khusus harus diberikan sambil mempertimbangkan ketepatan instrumen DLS.

Dalam beberapa tahun terakhir, metode DLS telah menjadi sangat populer dalam bidang biologi, kimia, dan fisika. Salah satu contoh aplikasinya adalah dalam pengukuran ukuran partikel nanoscale yang digunakan dalam bidang farmasi dan bioteknologi.

Sebagaimana yang kita ketahui, Dynamic Light Scattering (DLS) menggunakan sinar laser sebagai sumber cahaya dan detektor foton cepat untuk mendeteksi fluktuasi cahaya yang tersebar. Instrumen DLS sederhana dapat menentukan ukuran partikel rata-rata dalam rentang ukuran terbatas.

Namun, kualitas pengukuran DLS dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa hamburan, misalnya, dapat menghasilkan kesalahan analisis yang besar. Oleh karena itu, berbagai macam sistem dikeluarkan dari penyelidikan dengan hamburan cahaya dinamis konvensional.

Namun, dimungkinkan untuk menekan beberapa hamburan di Dynamic Light Scattering melalui pendekatan korelasi silang. Ide umumnya adalah untuk mengisolasi cahaya yang tersebar tunggal dan menekan kontribusi yang tidak diinginkan dari beberapa hamburan dalam percobaan DLS.

Pada akhirnya, Dynamic Light Scattering (DLS) menjadi salah satu metode pengukuran ukuran partikel yang paling efektif dan populer. Dengan menggunakan sinar laser sebagai sumber cahaya dan detektor foton cepat, DLS dapat menentukan ukuran partikel rata-rata dalam rentang ukuran terbatas.

Dalam beberapa tahun ke depan, kita dapat mengharapkan pengembangan metode DLS yang lebih efektif dan akurat. Oleh karena itu, mari kita berbagi informasi tentang Dynamic Light Scattering dan manfaatnya untuk Anda.

Referensi:

  • [1] Pecora, R., & Furloni, A. (2015). Dynamic light scattering. In Encyclopedia of Biophysics (pp. 1442-1446).
  • [2] Brown, W. (2001). Light Scattering: Principles and Applications. Academic Press.
  • [3] Schmitz, K. S. (2019). Dynamic Light Scattering: A Practical Approach to Study Particles and Their Interactions. Springer.

Situs:

WEBSITE || SYAF.CO.ID

Leave a comment