=====================================================================================================
Gaji dibayar sesuai hasil kerja, output yang disepakati, pencapaian target atau ada reward dan punishmen dari Boss. Harus bekerja, kalau tidak kerja gak ada gaji. Namun, tidak semua orang memiliki gaji. Karena itu, kita harus memahami bahwa gaji hanya sebagian kecil dari rezeki.
Rezeki dari Allah: HARUS dijemput dengan TAQWA
QS At-Thalaq 2-3 menjelaskan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dan rezeki bagi orang yang bertaqwa. Ketaqwa adalah garansi dari Allah sebagai jalan terbukanya rezeki.
Gaji bisa diduga, Rezeki tidak terduga
Besaran gaji bisa dihitung, diduga besar yang akan kita dapat. Istilahnya Gross Income atau gaji kotor, ada tambahan uang transport, insentif, uang makan, bonus dll, semua ada ukurannya. Penentuan Gaji sering dilakukan diawal kesepakatan ketika direkut.
Rezeki hak prerogatif dari Allah, rezeki bisa didapat dari hasil usaha, namun tak jarang dengan Kasih Sayang-Nya Allah mencurahkan rezeki tidak terduga, tidak di-sangka2 dari mana datangnya. Sesuai janji Allah di QS At-Thalaq 2-3.
Gaji hanya uang, Rezeki bisa apa saja
Gaji yang diperoleh bentuknya uang atau ukuran nominal. Rezeki dari Allah bisa berupa apa saja, kesehatan, keamanan, keselamatan, kecukupan, panjang umur atau segala sesuai yang dapat dipakai untuk menunjang kehidupan adalah rezeki dari Allah.
Gaji besar selalu kurang, Rezeki selalu cukup
Gaji besar bukan jaminan hidup serba cukup dan berkelebihan, karena sifat tak pernah puas, rakus, sehingga sebesar apapun gaji itu selalu kurang. Kadang besarnya gaji akan merubah gaya hidup pula, gaya hidup yang butuh biaya. Beda dengan Rezeki jika pandai bersyukur, InsaAllah akan selalu cukup, karena ada BAROKAH Allah didalamnya.
QS Ibrahim 7: “Jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu….”
Beda Antara Gaji dengan Rezeki
Gaji itu tentu ada bukti yaitu berupa slip, namun rezeki tidak ada slipnya, gaji itu hari tempat kita bekerja atau perusahaan dan sedangkan rezeki itu dari Allah, gaji itu berupa uang dan rezeki itu berupa apapun.
Gaji itu diperoleh dengan cara bekerja, sedangkan rezeki diperoleh dengan iman taqwa, dan gaji itu sudah bisa diduga, maka rezeki sering tidak terduga.
Intinya: Gaji hanya sebagian kecil dari Rezeki
Maka janganlah takut dan juga khawatir dengan rezeki kita karena semua sudah diatur Allah yang maha kuasa. Dan intinya bahwa gaji itu hanya bahagian kecil dari rezeki.
Sebagai manusia, kita harus memahami bahwa Rezeki adalah hak prerogatif dari Allah, sedangkan gaji adalah hasil kerja. Kita tidak harus khawatir dengan rezeki karena Allah yang maha kuasa telah menentukan semua.