Dalam beberapa tahun terakhir, industri keuangan di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Salah satu bentuk keuangan yang sangat populer adalah penjualan kredit. Namun, tidak semua pelanggan memiliki kemampuan bayar pada waktunya, sehingga terjadi kredit bermasalah.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemukan bahwa penjualan kredit dan pengelolaan kredit bermasalah memang memerlukan perhatian khusus. Penjualan kredit sendiri memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti penjualan tunai, penjualan kredit, dan penetapan harga.
Penjualan tunai dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan kredit. Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa penjualan tunai dapat meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap kebutuhan produk dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Namun, penjualan tunai juga memiliki potensi meningkatkan risiko kredit bermasalah.
Penjualan kredit sendiri memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti tingkat bunga, jangka waktu kredit, dan polis kredit. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar kredit pada waktunya. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam menentukan tingkat bunga dan jangka waktu kredit.
Penetapan harga juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan kredit. Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa penetapan harga yang sesuai dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap kebutuhan produk. Namun, penetapan harga juga memiliki potensi meningkatkan risiko kredit bermasalah.
Selain itu, pengelolaan kredit bermasalah juga memerlukan perhatian khusus. Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa pengelolaan kredit bermasalah dapat dilakukan dengan menggunakan sistem dan prosedur yang tepat. Sistem dan prosedur ini dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kredit bermasalah sejak awal dan meningkatkan kemampuan pelanggan untuk membayar kredit pada waktunya.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan kredit dan pengelolaan kredit bermasalah adalah:
- Penjualan tunai
- Penjualan kredit
- Penetapan harga
- Tingkat bunga
- Jangka waktu kredit
- Polis kredit
Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa penggunaan sistem dan prosedur yang tepat dapat membantu perusahaan dalam mengelola kredit bermasalah. Sistem dan prosedur ini dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kredit bermasalah sejak awal dan meningkatkan kemampuan pelanggan untuk membayar kredit pada waktunya.
Dalam kesimpulan, penjualan kredit dan pengelolaan kredit bermasalah memang memerlukan perhatian khusus. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan kredit dan pengelolaan kredit bermasalah adalah penjualan tunai, penjualan kredit, penetapan harga, tingkat bunga, jangka waktu kredit, dan polis kredit. Dengan menggunakan sistem dan prosedur yang tepat, perusahaan dapat mengelola kredit bermasalah dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan pelanggan untuk membayar kredit pada waktunya.
Referensi:
[1] Anggraeni RM. (2017). Pengaruh Penjualan Tunai, Penjualan Kredit, Dan Penetapan Harga Terhadap Laba Penjualan Produk Pipa Set Hd Inverter 1 Pk Pada Pt Sumber Mandiri Cabang Kenjeran Surabaya (Doctoral Dissertation, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya).
[2] Chen B, Kom S, Angelina MM. Penerapan Sistem dan Prosedur Penjualan Kredit.
[3] Chosyali A, Sartono T. Optimalisasi peningkatan kualitas kredit dalam rangka mengatasi kredit bermasalah. Law Reform. 2019;15(1):98–112.
[4] …