Kisah Peternak Ayam Filipina di Gianyar, Bali

Kisah Peternak Ayam Filipina di Gianyar, Bali

Gianyar, Bali – Di tengah keterpurukan pasar ayam Filipina akibat pandemi Covid-19, peternak ayam Filipina di Gianyar, Bali, Kadek Sudiarta, terlihat masih teguh dalam menjalani usaha. Dia memiliki pelanggan tetap dari luar Bali, seperti Manado, Kupang, dan Flores, serta Sumatera.

Menurutnya, untuk ayam yang dikirim ke luar Bali biasanya lewat udara, dan dokumentasi sudah tersedia. "Kami hanya sebatas menjual ayam di tempat," ungkap Kadek Sudiarta.

Dalam kondisi normal, ayam Filipina yang laku terjual kisaran 1-20 ekor per bulannya. Namun, saat ini permintaan ayam Filipina mengalami penurunan yang signifikan. Hingga hari ini, ayam yang laku terjual baru 8 ekor saja.

Realita yang terjadi ini tidak menutup kemungkinan banyak peternak mulai melakukan banting harga. Namun, pihak Kadek Sudiarta tetap mempertahankan harga karena terkait dengan imajen peternak.

"Saat pandemi Covid-19 banyak peternak jual ayam dengan harga murah, namun kami tetap mempertahankan harga. Justru permintaan ayam datang dari NTT, begitu pula sekarang menurut pandangan kami mungkin bisa saja dalam beberapa bulan ke depan situasi kembali normal," ungkapnya.

Jenis Ayam Filipina Termahal

Selain berita tentang peternak ayam Filipina di Gianyar, Bali, artikel ini juga akan membahas mengenai jenis-jenis ayam Filipina termahal. Ada lima jenis ayam Filipina di Indonesia, yaitu Black Bonanza, White Claret, Grey Cockfight, Alba, dan Sweater Roundhead.

Jenis ayam Filipina yang paling tegap adalah Sweater Roundhead dengan postur tubuh yang paling tegap dan singset. Harga dari ayam Filipina sendiri dibandrol cukup mahal, yaitu sekitar dua juta lima ratus ribu rupiah per satu ekor.

Namun, harga yang termahal adalah Grey Cockfight, yang dinilai tangguh dalam pertarungan. Harga paling murah dari ayam jenis ini berkisar tujuh ratus ribu rupiah saja, namun biasanya ayam tersebut belum siap adu.

Sumber: http://baymonttampa.com