Penggunaan Bahasa yang Tidak Berkadar dan Gangguan Berpikir: Penyebab dan Pengobatan

Penggunaan Bahasa yang Tidak Berkadar dan Gangguan Berpikir: Penyebab dan Pengobatan

Dalam berbagai situasi sehari-hari, kita dapat menemukan orang-orang yang menggunakan bahasa dengan cara yang tidak berkadar. Mereka dapat mengucapkan kata-kata yang tidak memiliki makna atau membuat kalimat-kalimat yang tidak masuk akal. Gangguan berpikir seperti ini biasanya terjadi pada orang-orang yang mengalami mania.

Gangguan berpikir yang paling umum adalah gangguan berpikir klang (clang association). Orang dengan gangguan berpikir klang memilih kata-kata berdasarkan bunyi daripada makna. Mereka sering menggunakan refren, alliterasi, atau pun dan membuat kalimat-kalimat yang tidak logis.

Gangguan lain adalah derailment. Orang dengan gangguan berpikir derilment memiliki cara berpikir yang tidak terstruktur. Mereka dapat beralih dari satu topik ke topik lain tanpa adanya koneksi yang jelas. Contohnya, orang dengan gangguan berpikir derilment dapat langsung berbicara tentang rusa dan kemudian tentang bulu di atas kepala mereka.

Gangguan berpikir lain adalah distractible speech. Orang dengan gangguan berpikir distractible memiliki kesulitan dalam mempertahankan topik dan seringkali digerak oleh stimulus internal maupun eksternal. Contohnya, orang dengan gangguan berpikir distractible dapat tiba-tiba bertanya tentang jaket yang dipakai sementara sedang menceritakan tentang liburan terakhir.

Gangguan berpikir lainnya adalah echolalia. Orang dengan gangguan berpikir echolalia memiliki kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka sering mengulangi suara dan kata-kata yang mereka dengar daripada membagikan pikiran mereka.

Jika gangguan berpikir ini tidak diatasi, maka dapat menyebabkan komunikasi yang sulit dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami penyebab dan pengobatan dari gangguan berpikir.

Menurut Johns Hopkins Psychiatry Guide, terdapat 20 jenis gangguan berpikir yang dikategorikan menjadi:

  • Paraphasic error: kesalahan dalam mengucapkan kata-kata
  • Stilted speech: menggunakan bahasa yang tidak biasa dan terlalu formal
  • Perseveration: repetisi ide dan kata-kata
  • Loss of goal: kesulitan dalam mempertahankan topik dan tidak dapat mencapai tujuan
  • Neologism: membuat kata-kata baru
  • Incoherence: berbicara dengan cara yang tampak acak

Penyebab gangguan berpikir tidak diketahui secara pasti, tetapi biasanya terjadi pada orang-orang yang mengalami schizophrenia dan penyakit mental lainnya. Gangguan berpikir dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan dan psikoterapi.

Rorschach inkblot test adalah salah satu metode diagnosa gangguan berpikir. Tes ini menggunakan 10 potongan tinta yang ambigu dan meminta pasien untuk memberikan interpretasinya. Psikolog kemudian menganalisis jawaban pasien untuk mencari indikasi gangguan berpikir.

Thought Disorder Index adalah metode diagnosa lainnya yang digunakan oleh dokter untuk mengukur tingkat gangguan berpikir. Tes ini memerhatikan 23 area potensi gangguan berpikir dan menentukan tingkat keparahan setiap area pada skala dari 0 hingga 1.

Pengobatan untuk gangguan berpikir bertujuan mengatasi penyebab gangguan. Dua metode pengobatan yang paling umum adalah menggunakan obat-obatan dan psikoterapi. Obat-obatan dapat membantu menyeimbangkan kadar dopamine dan serotonin di dalam otak, sedangkan psikoterapi dapat membantu orang-orang untuk menggantikan pikiran dengan pikiran yang lebih realistis.

Jika Anda mencurigai bahwa seseorang dekat Anda memiliki gangguan berpikir, maka segeralah meminta mereka untuk berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan yang efektif untuk mengatasi gangguan berpikir dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan komunikasi antar orang.