Terasi Singkawang, Kalimantan Barat, telah diekspor ke berbagai negara sejak tahun 2000. Namun, jumlah total ekspor terasi belum signifikan dan masih memerlukan beberapa strategi untuk meningkatkan daya saing terasi Indonesia.
Strategi Peningkatan Mutu Terasi Indonesia
Proses pembuatan terasi di Indonesia masih tradisional dan melibatkan proses fermentasi spontan yang berlangsung selama minimal dua minggu. Namun, proses fermentasi spontan yang tidak terkontrol tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai mikrob yang tidak diinginkan, sehingga menurunkan mutu dan mempengaruhi keamanan produk terasi.
Sistem AOC: Contoh Baik
Sistem Appellation d’Origine Contrôlée (AOC) dibuat oleh pemerintah Prancis untuk melindungi keaslian keju dan produk-produk lainnya di Prancis dengan memperhatikan proses produksinya. Indonesia bisa mengadopsi sistem tersebut untuk menjamin keaslian dan mutu terasi dari Indonesia.
Tiga Strategi Lain
Ada tiga strategi lainnya untuk meningkatkan mutu terasi Indonesia:
- Penggunaan Bahan Baku yang Segar dan Seragam: Udang atau ikan yang akan dibuat menjadi terasi dipilih yang berukuran sama, dipisahkan dari bahan pengotor, seperti serangga atau kerang, dan langsung diolah ketika sampai di pesisir.
- Penggunaan Starter atau Mikrob: Pemilihan starter yang tepat berperan dalam mempercepat proses fermentasi dan mengarahkannya sehingga terbentuk produk terasi dengan mutu tertentu dan lebih konsisten dalam setiap kali produksi. Pengawasan proses fermentasi yang ketat, kondisi penyimpanan dan penanganan yang tepat dan higienis juga perlu didukung.
- Menciptakan Kolaborasi Antara Akademisi, Industri, dan Pemerintah: Cara ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dan tantangan dalam produksi terasi secara tradisional dan menyusun rencana jangka panjang untuk mampu menciptakan terasi yang tetap mempertahankan keunikan daerahnya masing-masing namun bermutu baik, konsisten, dan aman.
Mendorong Peningkatan Mutu Terasi Lokal
Dengan ketiga strategi ini, Indonesia dapat mendorong peningkatan mutu terasi lokal sehingga bisa menjadi komoditas ekspor yang bersaing. Peneliti perlu melakukan berbagai penelitian terkait potensi terasi khas Indonesia untuk memastikan keberhasilan strategi tersebut.
Kesimpulan
Meningkatkan mutu terasi Indonesia tidaklah mudah, namun dengan beberapa strategi yang tepat dan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah, maka dapat mendorong peningkatan mutu terasi lokal sehingga bisa menjadi komoditas ekspor yang bersaing.