Analisis Korelasi Scatter Diagram dan Hubungannya dengan Prinsip Stratifikasi

Analisis Korelasi Scatter Diagram dan Hubungannya dengan Prinsip Stratifikasi

Kali ini, saya ingin membahas prinsip penting stratifikasi (stratification) dalam kaitannya dengan diagram fishbone dan diagram Pareto. Stratifikasi dalam istilah statistik merupakan pembedaan/penggolongan data ke dalam beberapa lapis/kelompok (strata) berdasarkan sumber atau kondisinya sehingga kita dapat melihat polanya. Dengan pola yang ada, kita dapat mengestimasi efektivitas korelasi antara variabel-variabel yang dikaji.

Dalam analisis ini, kita akan menggunakan scatter diagram sebagai alat bantu untuk memahami hubungan antara dua variabel. Scatter diagram adalah suatu diagram grafik yang menampilkan sebaran titik-titik pada koordinat kartesian yang mewakili dua variabel yang dikaji.

Cara Membuat Scatter Diagram

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat scatter diagram:

  1. Identifikasi dua variabel yang akan digunakan sebagai koordinat x dan y.
  2. Kumpulkan data untuk kedua variabel tersebut.
  3. Buat tabel koordinat dengan kombinasi nilai variabel-variabel tersebut.
  4. Membuat titik-titik pada chart paper atau menggunakan software statistik.
  5. Label sumbu x dan y dengan judul yang sesuai.

Cara Membaca Scatter Diagram

Ketika kita akan mengevaluasi scatter diagram, kita sebaiknya mempertimbangkan derajat korelasi beserta jenis-jenis korelasi yang sudah disimpulkan para ahli statistik. Berikut adalah tabel derajat korelasi dan jenis-jenis korelasi:

Pola Scatter Diagram Derajat Korelasi Artinya
Tidak Ada Tidak ada korelasi yang dapat dilihat. Variabel akibat (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel penyebab (X) yang sedang dikaji.
Lemah Korelasi samar terlihat. Mungkin variabel penyebab (X) mempengaruhi variabel akibat (Y), tetapi tingkat pengaruhnya masih diragukan. Ada variasi signifikan di dalam variabel X tersebut.
Kuat Sebaran titik-titik mengelompok dalam bentuk linier yang jelas. Kemungkinan variabel penyebab (X) mempengaruhi langsung variabel akibat (Y).
Sempurna Sebaran titik-titik jatuh pada sebuah garis lurus. Jika bentuknya seperti ini, dengan nilai variabel penyebab (X) tertentu kita dapat memprediksi secara pasti berapa nilai variabel akibat (Y).

Kesimpulan

Dalam analisis korelasi scatter diagram, kita perlu mempertimbangkan derajat korelasi beserta jenis-jenis korelasi yang sudah disimpulkan para ahli statistik. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel yang dikaji atau tidak. Selain itu, strategi stratifikasi juga perlu diterapkan untuk memperoleh hasil analisis yang lebih akurat.

Rujukan

Dahlgaard, J. J., Khanji, G. K., & Kristensen, K. (2008). Fundamentals of Total Quality Management. Abingdon, Oxon: Routledge.
Straker, D. (n.d.). Scatter diagram: How to understand it. Retrieved from http://syque.com/quality_tools/toolbook/Scatter/how.htm