Membuat Scatter Diagram untuk Menggambarkan Hubungan antara Variabel Independent dan Dependent

Membuat Scatter Diagram untuk Menggambarkan Hubungan antara Variabel Independent dan Dependent

Garis Lurus Horisontal untuk Sumbu X dan Sumbu Y

Gambar 1: Sumbu X dan Sumbu Y

+-----------------------+
| 10 |
| Tingkat Kekotoran |
| (K Unit) |
+-----------------------+

 | ^
 | Masalah Painting (K Unit)
 v
+---------------------------------------+
| |
| 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
|---------------------------------------|
| A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K |
+---------------------------------------+

Tentukan Nilai Tertinggi dan Terendah Masing-masing Sumbu X dan Sumbu Y

  • Nilai tertinggi sumbu X: 10 (Masalah Painting dengan Tingkat Kekotoran)
  • Nilai terendah sumbu X: 0 (Masalah Painting dengan Tingkat Kekotoran)
  • Nilai tertinggi sumbu Y: [nilai tertinggi data] (Tingkat Kekotoran)
  • Nilai terendah sumbu Y: [nilai terendah data] (Tingkat Kekotoran)

Buat Titik-Titik Data

Ambil sepasang data variabel independent dan dependent. Cari lokasi nilai variabel independent pada sumbu X, kemudian tarik lurus ke atas sampai pada lokasi nilai variabel dependent pada sumbu Y. Buat tanda titik koordinat pada lokasi kedua variabel tersebut bertemu.

Lengkapi Informasi

Judul diagram: Hubungan antara Masalah Painting dengan Tingkat Kekotoran
Judul sumbu X: Masalah Painting (K Unit)
Judul sumbu Y: Tingkat Kekotoran (K Unit)
Banyak data: n = 5
Periode: 1–10 Agustus 2011
Dibuat oleh: Eris

Cara Membaca Scatter Diagram

Ketika kita akan mengevaluasi scatter diagram, kita sebaiknya mempertimbangkan derajat korelasi beserta jenis-jenis korelasi yang sudah disimpulkan para ahli statistik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini.

Table 1. Derajat Korelasi

Pola Scatter Diagram Derajat Korelasi Artinya
Tidak Ada Tidak ada korelasi yang dapat dilihat. Variabel akibat (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel penyebab (X) yang sedang dikaji.
Lemah Korelasi samar terlihat. Mungkin variabel penyebab (X) mempengaruhi variabel akibat (Y), tetapi tingkat pengaruhnya masih diragukan. Ada variabel X lain yang perlu dianalisis atau ada variasi signifikan di dalam variabel X tersebut.
Kuat Sebaran titik-titik mengelompok dalam bentuk linier yang jelas. Kemungkinan variabel penyebab (X) mempengaruhi langsung variabel akibat (Y). Oleh karena itu, setiap perubahan pada X akan memprediksi perubahan pada Y.
Sempurna Sebaran titik-titik jatuh pada sebuah garis lurus. Jika bentuknya seperti ini, dengan nilai variabel penyebab (X) tertentu kita dapat memprediksi secara pasti berapa nilai variabel akibat (Y).

Table 2. Jenis-Jenis Korelasi

Pola Scatter Diagram Jenis Korelasi Artinya
Positif Peningkatan nilai variabel penyebab (X) menghasilkan peningkatan nilai variabel akibat (Y)
Negatif Peningkatan nilai variabel penyebab (X) menghasilkan penurunan nilai variabel akibat (Y)
Kuat Sebaran titik-titik mengelompok dalam bentuk linier yang jelas. Kemungkinan variabel penyebab (X) mempengaruhi langsung variabel akibat (Y). Oleh karena itu, setiap perubahan pada X akan memprediksi perubahan pada Y.
Sempurna Sebaran titik-titik jatuh pada sebuah garis lurus. Jika bentuknya seperti ini, dengan nilai variabel penyebab (X) tertentu kita dapat memprediksi secara pasti berapa nilai variabel akibat (Y).

Kesimpulan

Membuat scatter diagram adalah salah satu cara untuk menggambarkan hubungan antara variabel independent dan dependent. Dalam artikel ini, kita telah membahas bagaimana membuat scatter diagram dengan menggunakan contoh data Masalah Painting dan Tingkat Kekotoran. Selain itu, kita juga telah membahas tentang derajat korelasi dan jenis-jenis korelasi yang dapat diperoleh dari scatter diagram.