Pada pertemuan 8, kita akan membahas dua alat penting dalam pengendalian proses statistik, yaitu scatter diagram dan peta kendali. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih jauh tentang scatter diagram, cara membuatnya, serta contoh penerapan dalam pengendalian proses.
Pengertian Scatter Diagram
Scatter diagram, juga dikenal sebagai diagram tebar, adalah sebuah alat statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar dua variabel. Dalam scatter diagram, setiap data point (titik data) memiliki koordinat x dan y yang berbeda, yang menunjukkan nilai dari kedua variabel tersebut. Scatter diagram digunakan untuk menguji kuatnya hubungan antar dua variabel dan menentukan jenis hubungan tersebut, seperti linear, non-linear, atau tidak ada hubungan.
Cara Membuat Scatter Diagram
Untuk membuat scatter diagram, kita memerlukan data dari dua variabel yang ingin kita analisis. Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti survei, eksperimen, atau pengamatan. Kemudian, kita perlu untuk membuat plot grafik dengan menggunakan koordinat x dan y sebagai sumbu-x dan sumbu-y.
Contoh Penerapan Scatter Diagram
Berikut adalah contoh penerapan scatter diagram dalam pengendalian proses:
- Analisis Hubungan Antara Jumlah Proses dan Waktu Pengolahan
Sebuah perusahaan manufaktur ingin mengetahui hubungan antara jumlah proses dan waktu pengolahan produk. Mereka mengumpulkan data tentang jumlah proses yang dilakukan dalam sehari dan waktu yang dibutuhkan untuk memproses produk tersebut. Dengan menggunakan scatter diagram, mereka dapat melihat bahwa ada hubungan positif antara jumlah proses dan waktu pengolahan.
Dalam contoh ini, scatter diagram membantu perusahaan manufaktur untuk mengetahui bahwa meningkatkan jumlah proses akan meningkatkan waktu pengolahan produk. Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan proses produksi dengan cara meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu.
- Analisis Hubungan Antara Kualitas Produk dan Biaya Produksi
Sebuah perusahaan ingin mengetahui hubungan antara kualitas produk dan biaya produksi. Mereka mengumpulkan data tentang kualitas produk yang dihasilkan dan biaya produksi yang dikeluarkan. Dengan menggunakan scatter diagram, mereka dapat melihat bahwa ada hubungan negatif antara kualitas produk dan biaya produksi.
Dalam contoh ini, scatter diagram membantu perusahaan untuk mengetahui bahwa meningkatkan kualitas produk akan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan proses produksi dengan cara meningkatkan kualitas produk dan menghemat biaya.
Peta Kendali
Peta kendali, juga dikenal sebagai control chart, adalah sebuah alat statistik yang digunakan untuk memantau dan mengendalikan proses. Peta kendali digunakan untuk menentukan apakah proses tersebut berada dalam kondisi stabil atau tidak. Dalam peta kendali, setiap data point memiliki koordinat x dan y yang berbeda, yang menunjukkan nilai dari variabel yang diukur.
Peta kendali sangat berguna dalam mengendalikan proses, karena dapat membantu kita untuk mengetahui apakah proses tersebut berada dalam kondisi stabil atau tidak. Jika proses tersebut tidak stabil, maka peta kendali akan menunjukkan data point yang berada di luar batas normal.
Konklusi
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang scatter diagram dan peta kendali sebagai dua alat penting dalam pengendalian proses statistik. Scatter diagram digunakan untuk menganalisis hubungan antar dua variabel, sementara peta kendali digunakan untuk memantau dan mengendalikan proses. Dengan menggunakan scatter diagram, kita dapat mengetahui hubungan antar variabel dan membuat keputusan yang lebih efektif dalam pengendalian proses.
Referensi:
- "Pertemuan 8 Scatter Diagram Dan Peta Kendali" (PDF)
- "Pengertian Scatter Diagram (Diagram Tebar) Dan Cara Membuatnya" (DOCX, PDF, TXT)
Sumber: Scribd