Pengukuran Komponen Dosis Primer dan Penyebaran pada Beam X-ray Menggunakan Kamar Ionisasi Mini

Pengukuran Komponen Dosis Primer dan Penyebaran pada Beam X-ray Menggunakan Kamar Ionisasi Mini

Dalam penelitian ini, kita menggunakan kamar ionisasi mini dengan volume aktif 0.0067 cm³ (Schreuder et al., 1997) untuk mengukur komponen dosis primer dan penyebaran pada beam X-ray. Dua set pengukuran dilakukan dengan dua atenuator sumbu tengah yang berbeda, yaitu atenuator silinder lead sepanjang 1 cm.

Hasil

Nilai-nilai yang diperoleh untuk komponen dosis primer dan penyebaran normalisasi ke 1 Gy untuk dosis total pada kedalaman maksimum dosis dalam bidang 10 cm × 10 cm. Gambar 3 menunjukkan hasil pengukuran untuk bidang 10 cm × 10 cm dengan atenuator lead sepanjang 1 cm.

Komponen dosis primer diketahui berkurang eksponensial (Khan et al., 1980), maka fungsi eksponensial dipasangkan ke nilai-nilai komponen dosis primer pada masing-masing ukuran bidang, yang menghasilkan koefisienn linear penyebaran. Prosedur pasangan tersebut digunakan untuk menentukan koefisienn penyebaran.

Diskusi

Hasil pengukuran ini, yang menggunakan teknik pengukuran yang dikemukakan oleh Nizin dan Kase (1988), menunjukkan bahwa komponen dosis primer dan koefisienn penyebaran dapat dihitung dengan metode tersebut. Nilai-nilai μ0 yang diperoleh dengan metode atenuator sumbu tengah sangat konsisten dan rata-rata μ0 = 0,0445 ± 0,0007 cm⁻¹.

Komponen dosis primer pada kedalaman maksimum dosis dalam bidang 10 cm × 10 cm diperoleh sebesar 0,925 Gy/100 MU untuk atenuator lead sepanjang 1 cm.

Perbandingan

Koefisienn penyebaran yang didapat sangat sesuai dengan nilai-nilai yang diperoleh menggunakan pengukuran penyebaran linear (μ0 = 0,0460 ± 0,0001 cm⁻¹), pasangan model kerma sumbu tengah ke data depth dose (Pistorius, 1991) (μ0 = 0,0445 ± 0,0001 cm⁻¹), dan ekstrapolasi rasio tissue-maximum ke ukuran bidang nol (μ0 = 0,0469 ± 0,0006 cm⁻¹).

Komponen dosis primer biasanya dihitung dengan ekstrapolasi korreksi penyebaran phantom dan kolimator (16) et al.

Referensi

  1. Ahnesjö, A., et al. (1991). The determination of phantom and collimator scatter components of the output of megavoltage photon beams: measurement of the collimator scatter part with a beam-coaxial narrow cylindrical phantom. Radiat. Oncol.
  2. Bjärngard, B. E., et al. (1986). Comments on validity of the concept of separating primary and scatter dose. Med. Phys.
  3. Bjärngard, B. E., et al. (1988). Description of the scatter component in photon-beam data. Phys. Med. Biol.
  4. Cunningham, J. R. (1972). Scatter-air ratios. Phys. Med. Biol.
  5. Day, M. J. (1983). The normalized peak scatter factor and normalized scatter functions for high-energy photon beams. Br. J. Radiol. Suppl.

dan lain-lain.