Radiasi yang Terhenti oleh Debu di Kutub Galaksi

Radiasi yang Terhenti oleh Debu di Kutub Galaksi

Dalam astronomi, radiasi yang terhenti oleh debu (dust scattered radiation) adalah fenomena alam yang tidak jarang ditemukan dalam percobaan astronomi. Salah satu contoh dari radiasi ini adalah pengamatan yang dilakukan pada tahun 2023 oleh Jayant Murthy dan timnya, yang menghasilkan penemuan penting tentang radiasi debu di kutub galaksi.

Pengamatan Radiasi Debu

Dalam pengamatan mereka, tim ini menggunakan spektrometer sinar-X untuk mempelajari radiasi debu di dua kutub galaksi, yaitu Kutub Utara Galaksi (Northern Galactic Pole) dan Kutub Selatan Galaksi (Southern Galactic Pole). Mereka mengamati radiasi pada dua rentang panjang gelombang yang berbeda, yaitu far-ultraviolet (FUV) dengan panjang gelombang 1536 Å dan near-ultraviolet (NUV) dengan panjang gelombang 2316 Å.

Model Debu

Dalam analisis mereka, tim ini menggunakan model debu yang terkunci tunggal untuk menggambarkan radiasi debu di dua kutub galaksi. Mereka menemukan bahwa model ini dapat memadukan hasil pengamatan dengan baik, dan bahwa debu memiliki albedo sebesar 0,35-0,40 (FUV) dan 0,11-0,19 (NUV) di Kutub Utara Galaksi, serta albedo sebesar 0,46-0,56 (FUV) dan 0,31-0,33 (NUV) di Kutub Selatan Galaksi.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, penemuan ini menunjukkan bahwa debu berperan penting dalam menghambat radiasi dari luar galaksi. Perbedaan albedo antara Kutub Utara dan Kutub Selatan dapat diinterpretasikan sebagai perbedaan rasio debu-ke gas yang terjadi di atas langit, atau perbedaan distribusi debu sendiri. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa radiasi debu dapat menjadi indikator penting untuk memahami struktur dan evolusi galaksi.

Referensi

Murthy, J., et al. (2023). Dust Scattered Radiation in the Galactic Poles. [2307.12238].