Mengenal Scatter Diagram dan Cara Membuatnya

Mengenal Scatter Diagram dan Cara Membuatnya

Diagram scatter (scatter diagram) adalah sebuah alat statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang jenis-jenis diagram scatter, cara membuatnya, serta analisis hasil yang diperoleh dari diagram tersebut.

Jenis-Jenis Diagram Scatter

Sebelum kita lanjut ke bagian lain, mari kita pelajari beberapa jenis diagram scatter yang paling penting. Dalam analisis statistik, diagram scatter dapat membantu kita mengetahui apakah variabel-variabel yang dikaji memiliki hubungan atau tidak.

  1. Korelasi Positif Sempurna: Diagram scatter memiliki korelasi positif sempurna jika semua titik plot terletak pada garis lurus yang naik dari sudut bawah-kiri ke atas kanan.
  2. Korelasi Negatif Sempurna: Diagram scatter memiliki korelasi negatif sempurna jika semua titik plot terletak pada garis lurus yang turun dari sudut atas-kiri ke bawah-kanan.
  3. Korelasi Positif Tinggi: Diagram scatter memiliki korelasi positif tinggi jika semua titik plot terletak pada jalur lurus yang tidak jelas, namun masih menunjukkan pola naik dari sudut bawah-kiri ke atas-kanan.
  4. Korelasi Negatif Tinggi: Diagram scatter memiliki korelasi negatif tinggi jika semua titik plot terletak pada jalur lurus yang turun dari sudut atas-kiri ke bawah-kanan.
  5. Korelasi Positif Rendah: Diagram scatter memiliki korelasi positif rendah jika semua titik plot terletak secara acak dan tidak menunjukkan pola apapun.
  6. Korelasi Negatif Rendah: Diagram scatter memiliki korelasi negatif rendah jika semua titik plot terletak secara acak dan tidak menunjukkan pola apapun.

Cara Membuat Diagram Scatter

Membuat diagram scatter dapat dilakukan dengan menggunakan spreadsheet Excel atau membuat tabel data pada kertas. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat diagram scatter:

  1. Record data dalam bentuk tabel, dengan membagi variable-independent dan dependent.
  2. Buat graph yang menunjukkan variable-independent di sumbu-x dan variable-dependent di sumbu-y.
  3. Mark titik plot di graph dimana nilai dua variable-intersect.
  4. Perhatikan pola jika terdapat, jika tidak maka diagram scatter memiliki korelasi negatif atau positif rendah.

Analisis Hasil Diagram Scatter

Setelah membuat diagram scatter, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil yang diperoleh dari diagram tersebut. Untuk melakukan analisis, kita dapat menggunakan metode penjumlahan kuadrat dan koefisien korelasi Pearson.

Dalam artikel ini, kita juga telah membahas bagaimana Vedantu menawarkan bahan study detail dan kuis yang membantu siswa meningkatkan kemampuan dalam menganalisis diagram scatter. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi Vedantu jika Anda membutuhkan bantuan dalam materi 10+2 komersial.

Leave a comment