Interferometry dan Teknik Identifikasi Scatterer

Interferometry dan Teknik Identifikasi Scatterer

Dalam bidang penginderaan jarak (radar) dan teknologi informasi geografis, interferometri menjadi salah satu metode yang paling efektif untuk mengukur deformasi permukaan bumi. Salah satu konsep dasar dalam interferometri adalah backscattering, yaitu saat radar menembak objek dan menerima sinyal refleksi kembali ke sensor.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Identifikasi Scatterer yang Reliabel dan Stabil dalam Interferometri. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah Coherence, yaitu ukuran noise fase dalam interferogram. Coherence dapat diukur secara spatial dengan mengukur stabilnya hubungan fase antara pixel-pixel tetangga serta temporal dengan mengukur stabilnya perilaku fase suatu pixel selama beberapa waktu.

Permanent Scatterers (PS)

Salah satu jenis scatterer yang paling umum digunakan dalam interferometri adalah Permanent Scatterers (PS). PS adalah target radar yang memiliki nilai reflectivitas tinggi, sehingga muncul sebagai titik terang di dalam gambar SAR. Biasanya, PS ini berupa struktur bangunan atau benda-benda alamiah yang stabil dan tidak mengalami deformasi.

Distributed Scatterers (DS)

Jenis scatterer lainnya adalah Distributed Scatterers (DS). DS adalah target radar yang biasanya berupa vegetasi atau objek-objek kecil yang tersebar di atas permukaan bumi. DS ini dapat digunakan untuk mengukur deformasi permukaan bumi di wilayah-wilayah yang tidak memiliki struktur bangunan stabil.

PS-InSAR dan DS-InSAR

Terdapat dua teknik interferometri yang paling umum digunakan, yaitu PS-InSAR (Persistent Scatterer Interferometry) dan DS-InSAR (Distributed Scattering Interferometry). PS-InSAR menggunakan identifikasi scatterer permanen untuk mengukur deformasi permukaan bumi, sedangkan DS-InSAR menggunakan network scatterer yang tersebar di atas permukaan bumi.

Perbedaan antara PS-InSAR dan DS-InSAR

PS-InSAR lebih cocok digunakan untuk mengukur deformasi permukaan bumi di wilayah-wilayah yang memiliki struktur bangunan stabil, seperti kota-kota atau wilayah pertanian. Sementara itu, DS-InSAR lebih cocok digunakan untuk mengukur deformasi permukaan bumi di wilayah-wilayah yang luas dan memiliki vegetasi yang tersebar.

Kombinasi PS dan DS

Dalam beberapa kasus, kita dapat menggunakan kombinasi PS dan DS untuk meningkatkan kepadatan titik pengukuran. Kombinasi ini dapat digunakan untuk mengukur deformasi permukaan bumi di wilayah-wilayah yang luas dan memiliki berbagai jenis objek.

Sumber Pustaka

Handbook of Synthetic Aperture Radar (SAR) Technology: https://ntrs.nasa.gov/api/citations/20190002563/downloads/20190002563.pdf

Kami harap artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau hanya ingin menghubungi kami, silakan tinggalkan komentar di bawah ↓↓↓