Nephelometry: Prinsip, Instrumentasi, dan Aplikasi Klinis

Nephelometry: Prinsip, Instrumentasi, dan Aplikasi Klinis

Nephelometry adalah metode analisis yang digunakan untuk menentukan konsentrasi partikel-partikel dalam suatu sistem cair. Dalam artikel ini, kita akan membahas prinsip-prinsip dasar nephelometry, instrumentasi, serta aplikasinya pada bidang klinis.

Prinsip Nephelometry

Nephelometry berdasarkan pada prinsip bahwa partikel-partikel dalam suatu sistem cair akan menyebar dan menghasilkan sinar-sinar yang terlihat dengan mata. Sinar-sinar ini disebut scattering. Dalam nephelometry, incident light dan scattered light memiliki panjang gelombang yang sama.

Instrumentasi

Instruments yang digunakan dalam nephelometry meliputi:

  1. Light source: Tungsten lamp relatif rendah intensitas, sehingga kurang berguna untuk sampel-sampel dengan scattering cahaya rendah. Alternatifnya adalah quartz halogen lamp, xenon lamp, dan laser.
  2. Lens assembly: Cahaya masuk ke holder sampel melalui lens assembly.
  3. Filter (monochromator): Terdapat pengaturan untuk memasukkan filter antara sample dan sumber cahaya.
  4. Detector (photo-cell): Diisolasi untuk mengurangi gangguan dari sinar-sinar yang tidak diinginkan.
  5. Read out device: Intensitas cahaya dikonversi menjadi signal listrik oleh detektor.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Scattering

Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat scattering meliputi:

  1. Ukuran dan bentuk partikel.
  2. Ketergantungan panjang gelombang.
  3. Jarak observasi (set-up).
  4. Polarization cahaya incident.
  5. Konsentrasi partikel.
  6. Berat molekul partikel.

Prosedur Pengukuran

Prosedur pengukuran meliputi:

  1. Hubungkan instrumen ke outlet tanah.
  2. Pilih skala yang diinginkan dari 0-10, mulai dengan konsentrasi tertinggi (standar 1=skala 10).
  3. Nyalakan saklar power.
  4. Pilih jangkauan yang diinginkan menggunakan pengatur range.
  5. Pilih filter yang diperlukan.

Pengukuran

  1. Transfer standar ke dalam sel bersih dan tempatkan di holder sel.
  2. Hapus standar.
  3. Isi sel kedua dengan blank untuk menetapkan nol.
  4. Periksa lagi bacaan standar.
  5. Ukur sample yang tidak diketahui.
  6. Buat kurva kalibrasi.

Kesadaran

  1. Jumlah dan ukuran partikel harus tetap jika persiapan diulangi.
  2. Pastikan sel dan filter bersih.
  3. Hindari adanya busa udara (bacaan yang tinggi).
  4. Diluskan sample jika diperlukan.
  5. Persiapkan blank, standar, dan sample secara serentak untuk menghindari penggumpalan.

Aplikasi Klinis

Nephelometry digunakan secara luas untuk menentukan konsentrasi partikel-partikel yang tidak diketahui dalam berbagai cairan biologi. Beberapa contoh aplikasinya meliputi:

  1. Penentuan konsentrasi immunoglobulin (total, IgG, IgE, IgM, dan IgA) dalam serum dan cairan biologi lainnya.
  2. Penentuan konsentrasi protein serum individual; hemoglobin, haptoglobin, transferrin, C-reactive protein, !1-antitrypsin, dan albumin (menggunakan antibodi yang spesifik untuk setiap protein).
  3. Penentuan ukuran dan jumlah partikel.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

  • Proses cepat
  • Sederhana dalam pengukuran
  • Akurat tinggi

Kekurangan:

  • Harga yang tinggi
  • Mudah rusak
  • Memerlukan supplay power yang tinggi
  • Digunakan untuk konsentrasi yang rendah