Penyinaran proton telah menjadi salah satu metode terapi yang paling efektif dalam pengobatan kanker. Salah satu faktor penting dalam proses penyinaran proton adalah daya scattering, yang mengacu pada perubahan arah proton ketika melalui jaringan tubuh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Bernard Gottschalk tahun 2010 telah menemukan bahwa daya scattering proton dapat berbeda-beda tergantung pada bahan dan energi yang digunakan. Penelitian ini juga menemukan bahwa formula yang digunakan untuk menghitung daya scattering proton harus mencakup korreksi scattering tunggal, sehingga formula tersebut tidak hanya bergantung pada sifat bahan dan energi tapi juga pada seberapa jauh scattering telah terjadi sebelumnya.
Formula daya scattering yang diperkenalkan oleh Gottschalk disebut sebagai "differential Molière" dan berisi faktor korreksi nonlokalisasi yang mengacu pada seberapa jauh scattering telah terjadi. Formula ini dapat digunakan untuk menghitung daya scattering proton dalam berbagai situasi, termasuk di atas bahan padat dan gas.
Dalam penelitian ini, Gottschalk juga menemukan bahwa pilihan formula daya scattering yang tepat sangat penting dalam beberapa kasus praktis. Misalnya, untuk memprediksi penyebaran sinar pada jaringan tubuh, formula daya scattering yang akurat diperlukan. Sebaliknya, untuk menghitung dosis pasien, formula daya scattering yang sederhana dapat digunakan.
Dalam kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa daya scattering proton sangat penting dalam proses penyinaran proton dan harus dipertimbangkan dalam pengembangan metode terapi. Pilihan formula daya scattering yang tepat juga sangat penting dalam beberapa kasus praktis.