Membuat Scatter Diagram untuk Menganalisis Hubungan Antara Jumlah Absensi dan Tingkat Kerusakan

Membuat Scatter Diagram untuk Menganalisis Hubungan Antara Jumlah Absensi dan Tingkat Kerusakan

Sebuah diagram scatter adalah salah satu jenis diagram statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Diagram ini dapat membantu kita menemukan pola-pola yang tidak terlihat dengan cara melihat hubungan antara dua variabel tersebut.

Langkah-Langkah Membuat Scatter Diagram

Untuk membuat scatter diagram, kita perlu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data: Kita harus mengumpulkan data sebanyak 30 pasangan data (n = 30) yang akan digunakan untuk membuat scatter diagram.
  2. Membuat Sumbu Vertikal dan Horizontal: Kita harus membuat sumbu vertikal dan horizontal dengan menggunakan nilai maksimum dan minimum sebagai acuan.
  3. Penebaran Data (Data Plotting): Kita harus melakukan penebaran data dengan cara menggambarkan titik-titik X dan Y.
  4. Pemberian Informasi: Kita perlu memberikan informasi dan judul pada scatter diagram, serta menulis nama pembuat/penganggung jawab.

Contoh Kasus Pembuatan Scatter Diagram

Perusahaan A yang mempunyai tenaga kerja sebanyak 300 orang dan bergerak di bidang industri perakitan elektronik sedang menghadapi permasalahan atas tingginya tingkat kerusakan dalam produksi. Dicurigai bahwa penyebabnya adalah dikarenakan jumlah absensi operator (tenaga kerja) yang tinggi di dalam produksinya.

Tabel Data

Jumlah Absensi Tingkat Kerusakan
1 0,7
2 0,8
6 5,6

Membuat Scatter Diagram

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat membuat scatter diagram sebagai berikut:

Sumbu Vertikal: Tingkat Kerusakan (0,7 – 5,6)

Sumbu Horizontal: Jumlah Absensi (1 – 6)

Penebaran Data: Menggambarkan titik-titik X dan Y

Pemberian Informasi:

Judul: Hubungan antara Absensi dengan Tingkat Kerusakan
Banyak pasangan data: n = 30
Sumbu Vertikal: Tingkat Kerusakan (%)
Sumbu Horizontal: Jumlah Absensi (Orang)
Interval waktu: 01 ~ 30 November 2012
Nama Pembuat/Penanggung: Dickson Kho

Membaca Scatter Diagram

Dari bentuk grafik yang dihasilkan, maka grafik dari scatter diagram di atas dinyatakan memiliki hubungan Positif (korelasi Positif) yang artinya makin tinggi jumlah absensi tenaga kerja akan mengakibatkan tingkat kerusakan yang makin tinggi pula. Jadi jika ingin mengurangi tingkat kerusakan produk, salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah mengurangi tingkat absensi tenaga kerja.

Pola-Pola dalam Scatter Diagram

Terdapat 3 pola dalam scatter diagram yaitu:

  1. POLA POSITIF SCATTER DIAGRAM: Pola yang menunjukkan hubungan atau korelasi positif di antara variabel X dan Y.
  2. POLA NEGATIF SCATTER DIAGRAM: Pola yang menunjukkan hubungan atau korelasi negative di antara variabel X dan Y.
  3. POLA TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN (TIDAK BERKORELASI): Pola yang berkemungkinan tidak memiliki hubungan karena tidak ada kecenderungan nilai-nilai tertentu pada variabel X terhadap nilai-nilai tertentu pada Variabel Y.

Cara Membaca Scatter Diagram

Dari bentuk grafik yang dihasilkan, maka kita dapat menemukan pola-pola yang tidak terlihat dengan cara melihat hubungan antara dua variabel tersebut. Jika pola scatter diagram memiliki hubungan positif, maka makin tinggi nilai X akan mengakibatkan makin tinggi nilai Y.

Cara Membuat Scatter Diagram di Microsoft Excel

Jika Anda ingin membuat scatter diagram di Microsoft Excel, berikut ini adalah video tutorialnya. Cara membuat diagram pencar atau diagram tebar atau scatter plot di Microsoft Excel ini cukup mudah. Silakan dicoba.

Leave a comment