Apa itu Scatter Plot? Arti, Fungsi, Contoh, FAQs 2024

Apa itu Scatter Plot? Arti, Fungsi, Contoh, FAQs 2024

Scatter plot adalah jenis grafik yang digunakan dalam statistik dan analisis data untuk menampilkan serta menganalisis hubungan antara dua variabel numerik. Grafik ini terdiri dari serangkaian titik di dalam koordinat kartesius, di mana setiap titik mewakili satu observasi atau data point.

Pada praktiknya, scatter plot berguna untuk mengidentifikasi jenis hubungan yang mungkin ada antara dua variabel, seperti hubungan positif, negatif, atau tidak ada hubungan yang jelas (tidak berkorelasi). Salah satu kekuatan utama dari scatter plot adalah kemampuannya untuk menunjukkan pola distribusi data secara visual.

Kapan Scatter Plot Digunakan dalam Visualisasi Data?

Scatter plot digunakan dalam berbagai situasi, seperti:

  • Menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang relevan
  • Menentukan korelasi positif atau negatif antara dua variabel
  • Mengidentifikasi titik outlier atau data anomali
  • Merumuskan hipotesis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan lainnya

Contoh

Misalnya, Anda ingin mengetahui apakah pengeluaran iklan memiliki korelasi dengan penjualan produk. Berikut data yang dimiliki:

Pengeluaran Iklan (K) Penjualan Produk
10 15
20 30
30 45

Hasil scatter plot: Titik-titik data akan terlihat pada grafik, misalnya, titik (10, 15) menunjukkan bahwa dengan pengeluaran iklan $10K, penjualan produk adalah 15 ribu unit.

Jika menggambar trendline melalui titik-titik ini, akan terlihat garis yang menanjak dari kiri bawah ke kanan atas, menunjukkan korelasi positif antara pengeluaran iklan dan penjualan produk.

FAQs

  1. Bagaimana cara membuat scatter plot?

Pilih data: tentukan dua variabel yang ingin dibandingkan. Salah satu akan menjadi variabel independen (biasanya diplot pada sumbu X) dan yang lainnya variabel dependen (di-plot pada sumbu Y). Buat grafik: gunakan software pengolah data seperti Microsoft Excel, Google Sheets, atau alat visualisasi data lainnya. Masukkan data ke dalam tabel.

Plot data: #1 Dalam Excel: pilih data, kemudian pergi ke tab 'Insert' dan pilih 'Scatter' di bawah grup 'Charts'. Pilih jenis scatter plot yang diinginkan. #2 Dalam Google Sheets: pilih data, klik 'Insert', lalu pilih 'Chart'. Dalam pengaturan chart, ubah tipe chart menjadi 'Scatter chart'.

Atur sumbu dan skala: sesuaikan skala sumbu X dan Y agar sama dengan rentang data. Pastikan sumbu-sumbu ini dilabeli dengan jelas untuk memudahkan interpretasi.

Tambahkan judul dan label: berikan judul yang jelas untuk scatter plot dan label di masing-masing sumbu. Hal ini penting untuk memberikan konteks kepada pembaca grafik.

Tambahkan trendline (opsional): jika relevan, tambahkan trendline untuk menunjukkan hubungan umum antara dua variabel. Dalam Excel, klik pada salah satu titik data, kemudian pilih 'Add Trendline' dari menu yang muncul.

Analisis dan interpretasi: setelah scatter plot dibuat, analisis pola yang muncul. Lihat apakah ada korelasi positif, negatif, atau tidak ada korelasi yang jelas antara variabel-variabel tersebut. Perhatikan juga adanya titik outlier.

Penyesuaian visual: sesuaikan warna titik, ukuran, dan aspek visual lainnya untuk meningkatkan kejelasan dan estetika grafik.

Simpan dan bagikan: simpan scatter plot dalam format yang sesuai dan bagikan dengan tim yang relevan.