Scatter Diagram Uji Pearson dengan Excel: Panduan Praktis

Scatter Diagram Uji Pearson dengan Excel: Panduan Praktis

Pengumpulan data minimal n=30 adalah syarat penting agar scatter diagram berfungsi maksimal. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara membuat scatter diagram uji pearson menggunakan Microsoft Excel. Scatter diagram uji pearson adalah salah satu jenis analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang berskala interval/rasio dan berdistribusi normal.

Prinsip dasar

Scatter diagram uji pearson adalah suatu analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang berskala interval/rasio dan berdistribusi normal. Uji ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (r) yang memiliki nilai antara -1 dan 1. Nilai r yang positif menunjukkan adanya hubungan yang positif, sedangkan nilai r yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang negatif.

Langkah-langkah membuat scatter diagram uji pearson

Berikut adalah langkah-langkah membuat scatter diagram uji pearson menggunakan Microsoft Excel:

Langkah 1: Buat 2 array tabulasi data

Buat 2 array tabulasi data yang akan dinilai kekuatan hubungannya. Dalam contoh di atas, kita menggunakan data IQ dan Nilai Ujian.

Langkah 2: Tulis formula uji Pearson

Tulis formula "pearson" dalam Excel dengan mengikuti format berikut:

=pearson(A2:A20;B2:B20)

Kemudian, klik kanan pada cell D2 untuk menampilkan hasil uji Pearson.

Langkah 3: Membuat scatter diagram

Pada Menu, klik INSERT, klik Scatter, Pilih Scatter With Smooth Markers. Kemudian, pilih array 1 dan 2 (IQ dan Nilai Ujian) dengan mengklik kanan pada cell dan memilih "Select Data".

Langkah 4: Tampilkan hasil scatter diagram

Pada Menu, klik INSERT, klik Chart, Pilih Scatter Diagram. Kemudian, pilih jenis scatter diagram yang sesuai dengan data Anda.

Interpretasi hasil scatter diagram

Dalam hasil scatter diagram, kita dapat melihat garis trendline yang menunjukkan adanya hubungan antara IQ dan Nilai Ujian. Nilai r Pearson juga dapat dilihat pada bagian bawah chart.

Contoh

Berikut adalah contoh data IQ dan Nilai Ujian:

IQ Nilai Ujian
100 80
120 90
140 100

Dalam scatter diagram di atas, kita dapat melihat adanya hubungan yang positif antara IQ dan Nilai Ujian. Nilai r Pearson sebesar 0,6845 menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut sangat erat.

Konklusi

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara membuat scatter diagram uji pearson menggunakan Microsoft Excel. Scatter diagram uji pearson dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang berskala interval/rasio dan berdistribusi normal. Dengan demikian, scatter diagram uji pearson dapat menjadi salah satu alat analisis statistik yang penting dalam pengumpulan data dan penelitian.