Kita semua tahu bahwa langit berwarna biru, tapi sebenarnya warna langit itu terdiri dari spektrum warna yang sangat luas dan kompleks. Interaksi sinar matahari dengan atmosfer bumi memungkinkan Rayleigh scattering, bulk attenuation, dan thermal incident sunlight untuk membentuk warna langit yang kita lihat.
Rayleigh scattering adalah proses di mana sinar matahari dengan panjang gelombang pendek seperti biru dan violet ditransmisikan oleh molekul udara. Proses ini sangat efektif untuk panjang gelombang pendek, sehingga sinar biru dan violet yang ditransmisikan lebih banyak daripada sinar merah atau hijau.
Namun, langit tidak hanya berwarna biru. Pada waktu siang hari sekitar tengah hari dekat khatulistiwa, kita dapat melihat warna langit yang lebih penuh dan cerah. Tapi, pada waktu senja, bulk attenuation berlangsung dan memindahkan keseluruhan kurva warna langit ke arah warna merah.
Kita juga perlu mempertimbangkan bagaimana mata kita mempercepat warna. Membayangkan titik biru di dinding yang berdekatan dengan titik ungu, jika alat laboratorium mengukur keduanya untuk memiliki brightness yang sama, mata kita akan mempersepsikan titik biru sebagai lebih terang. Dalam hal ini, mata kita lebih sensitif terhadap sinar biru daripada sinar ungu.
Namun, situasi jauh lebih kompleks daripada pernyataan tersebut membuatnya tampak. Mata kita memiliki tiga reseptor warna: merah, hijau, dan biru, tapi reseptor warna ini berlapis-lapis. Otak kita kemudian campur sinyal-sinyal non-linear untuk memberikan pengalaman warna kepada kita.
Dalam pandangan yang lebih sederhana, bagian-bagian setara merah, hijau, dan biru dianggap sebagai warna putih, sedangkan sebagian kecil merah plus sebagian kecil hijau plus sebagian besar biru-ungu dianggap sebagai warna putih-blur.
Kita campur spektrum warna yang disebutkan di atas untuk memberikan pengalaman warna langit yang kita lihat. Langit berwarna biru karena sinar biru yang ditransmisikan lebih banyak daripada sinar lainnya. Tapi, sebenarnya langit itu violet, tapi kita tidak melihat warna violet karena mata kita tidak sensitif terhadap sinar ungu.
Kita lihat bahwa langit berwarna biru karena kombinasi sinar biru dan ungu yang ditransmisikan atmosfer bumi. Public Domain Image, sumber: Christopher S. Baird.
Topik:
Rayleigh scattering, biru, langit biru, bulk attenuation, warna, cahaya, scatter, sky, spektrum matahari, visi