Teknologi Cukai telah menjadi salah satu topik yang sangat menarik dan penting dalam pengembangan elektronik terpaku pada decade terakhir. Kualitas konduktivitas dan stabilnya dapat mempengaruhi aplikasinya. Sebuah studi terkini oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa Cukai nanopartikel memiliki potensi yang sangat besar untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pengembangan elektronik terpaku.
Namun, masih ada beberapa masalah yang harus diatasi sebelum teknologi Cukai dapat diterapkan secara luas. Salah satu masalah utama adalah adanya hambatan pada interdifusi atom Cu antara partikel-partikel Cu, sehingga menghasilkan keterbukaan konduktivitas yang rendah. Selain itu, partisi Cukai juga rentan terhadap absorbsi adsorbates atmosfer seperti air dan oksigen yang menyebabkan pengurangan konduktivitas secara berkelanjutan.
Pada decade terakhir, telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengembangkan Cukai nanopartikel yang stabil dan metode sintering yang sangat efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menjabarkan teknologi Cukai nanopartikel untuk aplikasi elektronik terpaku.
Dalam bagian ini, akan dibahas tentang formulasi Cukai, metode sintering, sifat-sifat Cukai, dan potensi aplikasinya. Selain itu, juga akan dibahas tentang strategi-strategi yang efektif untuk meningkatkan konduktivitas Cukai, resistansi oksidasi, dan properti mekanik.
Klasifikasi Cukai Nanopartikel dan Karakteristiknya
Formulasi Cukai nanopartikel sangat penting karena tidak hanya mempengaruhi prosesabilitas Cukai tetapi juga menentukan sifat-sifat akhir dari pola-pola yang dihasilkan. Partikulir, formulasi Cukai harus mendapat perhatian khusus karena Cu rentan terhadap oksidasi bahkan pada suhu ruang.
Oksidasi Cu meningkatkan suhu sintering dan mengurangi konduktivitas pola-pola yang dihasilkan, sehingga menghambat aplikasinya dalam elektronik terpaku.
Metode Sintering
Setelah mencetak Cukai nanopartikel pada substrat dan kering, proses sintering biasanya diperlukan agar Cukai dapat memiliki sifat-sifat elektrikal tertentu. Dalam kasus Cukai nanopartikel, selama proses sintering, agen-stabilisasi, pelarut, dan organik tambahan dihilangkan terlebih dahulu, lalu interdifusi dan fenomena ripening Ostwald dapat terjadi antara partikel-partikel Cu yang tidak dilindungi, sehingga memungkinkan bonding atau coalescence dan menghasilkan konduktivitas elektrikal.
Dalam kasus Cukai lainnya, selama proses sintering, agen-stabilisasi, pelarut, dan organik tambahan dihilangkan terlebih dahulu, lalu interdifusi dan fenomena ripening Ostwald dapat terjadi antara partikel-partikel Cu yang tidak dilindungi, sehingga memungkinkan bonding atau coalescence dan menghasilkan konduktivitas elektrikal.
Keandalan Jangka Panjang Pola-pola Cukai
Keandalan jangka panjang pola-pola Cukai sangat penting karena menentukan apakah pola-pola Cukai dapat digunakan dalam aplikasi yang berbeda. Selain memiliki konduktivitas tinggi, pola-pola Cukai juga harus memiliki resistansi oksidasi yang tinggi dan properti mekanik yang kuat.
Aplikasi Cukai
Pada tahun-tahun terakhir, Cukai nanopartikel telah dicoba untuk digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik seperti sirkuit fleksibel [182,201], heater [170,247], antena [38,73,102,257], sensor [65], transistor tipis (TFTs) [104,258], sel surya [259], elektroda konduktif transparan (TCEs) [107,109,122,200], panel touch screen fleksibel [107,109,122,200], dan lain-lain.
Kesimpulan
Teknologi Cukai nanopartikel telah menunjukkan potensi yang sangat besar dalam pengembangan elektronik terpaku. Namun, masih ada beberapa masalah yang harus diatasi sebelum teknologi ini dapat diterapkan secara luas. Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang formulasi Cukai, metode sintering, sifat-sifat Cukai, dan potensi aplikasinya.