Warkop DKI, sebuah grup lawak yang mengawali era komedi Indonesia pada tahun 1970-an. Diantara anggotanya, ada satu nama yang terbilang istimewa, yaitu Drs. Nanu Moeljono. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 16 November 1952 dan meninggal dunia pada tanggal 22 Maret 1983.
Nanu Moeljono adalah anak keenam dari tujuh bersaudara yang lahir dari ayah berdarah Jawa dan ibu berdarah Sunda. Ia kuliah di Universitas Indonesia, jurusan sosiologi, di mana ia diajar oleh Dono, seorang dosen yang ternama. Dalam catatan harian Dono, Nanu sempat tidak lulus kelasnya karena sering bolos.
Nanu juga dikenal sebagai anggota Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) bersama Dono dan Kasino. Keikutsertaan Nanu dalam Mapala UI menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sangat menyukai alam dan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Pada tahun 1973, Nanu memulai kariernya dengan grup Warkop di radio Prambors. Ia ikut membintangi film pertama grup tersebut yang berjudul "Mana Tahaaan…" yang dirilis pada tahun 1980. Sebagai anggota Warkop, ia memerankan tokoh Poltak yang digambarkan sebagai orang Batak.
Namun, Nanu kemudian memilih untuk mundur dari grup dengan alasan ingin fokus pada hal lain. Setelahnya, Nanu bermain dalam film "Kisah Cinta Rojali dan Zuleha" pada tahun 1980, yang menjadi peran terakhirnya dalam dunia perfilman.
Nanu meninggal dunia pada tanggal 22 Maret 1983 karena sakit pada saringan ginjal atau sindrom nefrotik. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta, bersama keponakannya bernama Irma Hapsari, yang meninggal pada tahun 1990.
Meskipun Nanu telah meninggalkan kita, namanya masih terasa hangat dalam hati masyarakat Indonesia. Ia adalah bagian dari generasi Warkop DKI yang telah mencapai kesuksesan dan meninggalkan bekas yang tidak akan dilupakan.
Sumber:
- "Warkop: Main-Main Jadi Bukan Main" oleh Rudi Badil (2010)
- "Kisah Cinta Rojali dan Zuleha" di filmindonesia.or.id
- IMDb – Nanu Moeljono
- Berbagai sumber lain yang menghubungkan dengan kehidupan Nanu Moeljono