Kartu Anggota Kasino Judi Milik Syahrul: KPK Menggelar Penyelidikan Lebih Lanjut

Kartu Anggota Kasino Judi Milik Syahrul: KPK Menggelar Penyelidikan Lebih Lanjut

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggelar penyelidikan lebih lanjut terkait kartu keanggotaan kasino judi yang ditemukan atas nama eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, tim penyidik menemukan kartu anggota kasino judi milik SYL saat menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada tanggal 28 September 2023.

"Diduga kartu keanggotaan kasino atas nama SYL dan itu juga sudah disampaikan Pak Asep, kalau tidak salah ya," kata Ali dalam keteranganya kepada wartawan, Minggu (12 November 2023). "Kalau yang beredar itu kan (kasino judi) Malaysia," lanjut Ali.

KPK juga masih akan mendalami lebih lanjut temuan kartu keanggotaan kasino judi milik SYL tersebut. Selain itu, pihak KPK juga mendalami cek Rp 2 triliun yang ditemukan atas nama Abdul Karim Daeng Tompo, tertanggal 28 Agustus 2018.

"Bagi kami yang penting adalah latar belakang itu semua perlu kami dalami lebih lanjut mengenai asli palsunya nanti akan dibuktikan di depan hakim," ujar Ali.

Syahrul Yasin Limpo sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh KPK. Perkara itu juga menyeret dua anak buahnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta sebagai tersangka.

Penggunaan uang oleh Syahrul yang juga diketahui Kasdi dan Hatta antara lain untuk pembayaran cicilan kartu kredit dan cicilan pembelian Alphard milik Syahrul. Adapun uang yang digunakan untuk cicilan tersebut, dikumpulkan oleh Kasdi dan Hatta dari para pegawai negeri sipil (PNS) eselon I dan II di lingkungan Kementan.

Mereka diduga mengutip setoran itu secara paksa dari para pejabat Kementan. Mereka antara lain, Direktur jenderal, Kepala Badan hingga Sekretaris di masing-masing eselon I. Nilainya mencapai 4.000 hingga 10.000 dollar Amerika Serikat (AS) per bulan.

Menurut Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, uang panas itu diduga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya. Menurut Tanak, jumlah keseluruhan uang panas yang dinikmati Syahrul, Kasdi, dan Hatta sekitar Rp 13,9 miliar.

KPK tetap akan menelisik temuan cek Rp 2 triliun cek Bank BCA itu atas nama Abdul Karim Daeng Tompo. Pihak KPK juga akan menggelar penyelidikan lebih lanjut terkait kartu keanggotaan kasino judi milik SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berita Terkait:

  • KPK Geledah Rumah Ketua Komisi IV DPR RI Terkait Perkara SYL
  • Gugat KPK, Pihak SYL Nilai Status Tersangka Tidak Sah