Sinopsis Masuk Kena Keluar Kena, Dono Kasino Indro

Sinopsis Masuk Kena Keluar Kena, Dono Kasino Indro

Film komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 1983, Masuk Kena Keluar Kena, telah menjadi salah satu film yang paling populer dan berpengaruh dalam sejarah sinema Indonesia. Film ini disutradarai oleh Arifin C. Noer dan dibintangi oleh Dono Kasino Indro, sebuah komedian yang sangat popular pada waktu itu.

Tema dan Symbolisme

Dalam film Masuk Kena Keluar Kena, tema utama adalah perjuangan Dono Kasino Indro sebagai seorang pekerja kerasipan yang ingin menjadi sukses. Film ini juga menampilkan beberapa elemen symbolik, seperti gagasan tentang tubuh perempuan dan sensualitas.

Menurut teori Laura Mulvey (1999), film Masuk Kena Keluar Kena dapat dianggap sebagai salah satu contoh dari "visual pleasure" atau kesenangan visual, yang terlihat dalam bagaimana Dono Kasino Indro mengarahkan perhatian penonton ke tubuh perempuan. Dalam film ini, tubuh perempuan diperlihatkan sebagai objek seksual dan objek domestik.

Namun, menurut teori Debby Dwi Elsha (2019), film Masuk Kena Keluar Kena juga dapat dianggap sebagai contoh dari "representasi perempuan", yang menampilkan perempuan sebagai subjek dengan hak dan kekuatan sendiri. Dalam film ini, perempuan diperlihatkan sebagai pelaku yang aktif dan memiliki pandangan sendiri.

Analisis Sosial

Dalam analisis sosialnya, Masuk Kena Keluar Kena dapat dianggap sebagai salah satu contoh dari "krisis dan paradoks" dalam industri film Indonesia. Menurut teori Garin Nugroho (2015), film ini menampilkan keterbelakangan industri film Indonesia pada waktu itu, yang menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

Namun, film Masuk Kena Keluar Kena juga dapat dianggap sebagai salah satu contoh dari "konsumerisme" dalam industri film Indonesia. Menurut teori Novi Kurnia (2006), film ini menampilkan kecenderungan konsumenisme yang terlihat dalam bagaimana penonton ingin menjadi sukses dan memiliki kepuasan.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, Masuk Kena Keluar Kena adalah salah satu film komedi Indonesia yang paling populer dan berpengaruh. Film ini menampilkan tema tentang tubuh perempuan dan sensualitas, serta menampilkan beberapa elemen symbolik. Dalam analisis sosialnya, film ini dapat dianggap sebagai contoh dari "krisis dan paradoks" dalam industri film Indonesia, serta kecenderungan konsumenisme.

Referensi:

Arief, Sarief M., dkk. (1997). Permasalahan Sensor dan Pertanggungjawaban Etika Produksi. Jakarta: Badan Pertimbangan Film Nasional.

Barnard, Malcolm. (2005). Cultural Studies Teori dan Praktik (terjemahan: Tim Kunci Cultural Studies Centre). Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Elsha, Debby Dwi. (2019). Representasi Perempuan Dalam Film Spectre. Jurnal PIKMA. 2 (1), 3-13.

Haryanti, Astrid & Fiona Suwana. (2014). The Construction of Feminism In Indonesian Film: Arisan! 2. Procedia – Social and Behavioral Science, 155 (2014) ,236-241. doi: 10.1016/j.sbspro.2014.10.285

Kurnia, Novi. (2006). Lambannya Pertumbuhan Industri Film. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 9(3), 271-196.

Lathifah, Siti Nur. (2017). Komodifikasi Hijab Dalam Film Religi Islami Layar Lebar Indonesia (Undergraduate Thesis, Universitas Brawijaya , Indonesia). Retrieved from http://repository.ub.ac.id/8384/

Mosco, Vincent. (1996). The Political Economy of Communication: Rethinking and Renewal. London: Sage Publication.

Mulvey, Laura. (1999). “Visual Pleasure and Narrative Cinema”. Film Theory and Criticism: Introductory Readings. In Leo Barudy and Marshall Cohen (Eds.) Newyork: Oxford UP.

Nugroho, Garin & Dyna Herlina Suwarto. (2015). Krisis dan Paradoks dalam Industri Film Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(1), 27-43.

Prayitno, Yuli (2020). Analisis Sosial Dalam Film "Masuk Kena Keluar Kena". Skripsi, Universitas Gadjah Mada.