Meningkatnya DKI Jakarta: Dari Kasino hingga Keberhasilan

Meningkatnya DKI Jakarta: Dari Kasino hingga Keberhasilan

DKI Jakarta, Ibu Kota Jakarta, telah mengalami banyak perubahan sejak dulu. Salah satu hal yang terjadi adalah meningkatnya DKI Jakarta sebagai pusat bisnis dan Hiburan. Namun, sebelumnya, Jakarta juga pernah menjadi kiblat bagi industri kasino.

Pada masa jabatan Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pertama, pada tahun 1969-1977, pengusaha judi mulai berdatangan ke Jakarta. Mereka membangun beberapa kasino di kawasan Ancol dan lain-lain. Kasino-kasino ini menjadi tujuan wisata untuk orang-orang yang ingin mencoba nasibnya.

Akan tetapi, setelah masa jabatan Ali Sadikin berakhir pada tahun 1977, para pengusaha judi pun kehilangan "pelindung" utamanya. Akibatnya, beberapa kasino di Jakarta ditutup, termasuk Copacabana Casino di Ancol yang ditutup untuk selamanya oleh Gubernur Tjokropranolo pada tahun 1981.

Kasino-kasino lain pun menyusul ditutup. Tetapi Hailai bernasib berbeda. Kasinonya memang ditutup, tetapi bisnis klub malamnya masih sempat berkibar dengan mengusung nama baru, yakni International Hailai Executive Club.

Dengan meningkatnya jumlah pejudi yang tak punya pilihan selain terbang ke Genting di Malaysia atau ke Makau yang memang terkenal sebagai "Las Vegas of Asia", bisnis properti Frank Woodmore, seorang pengusaha asal Perth, mulai menarik perhatian. Ia kemudian menggandeng pengusaha asal Solo, Robby Sumampow, dan membangun bisnis judi di Pulau Natal (Christmas Island), Australia pada tahun 1985 dengan nama Christmas Island Resort Pty Ltd.

Lokasi berjudi yang kemudian terkenal dengan nama Christmas Island Casino and Resort ini menjadi tujuan wisata bagi orang-orang dari berbagai kota Asia Tenggara, termasuk Jakarta. Namun, setelah hanya beroperasi sekitar 4 tahun, kasino ini akhirnya ditutup karena krisis finansial yang menghantam Asia di tahun 1997-1998.

Setelah kasino-kasino tersebut semuanya menghilang, para pecandu judi Indonesia pun mulai melanglang buana ke berbagai negara. Ada yang kembali ke Genting Highlands di Malaysia dan Makau, Cina. Selain ke Malaysia dan Makau, banyak pejudi yang juga mencoba peruntungan ke Burswood Island Casino (kini bernama Crown Perth) di Perth atau ke Jupiters Hotel Casino (The Star Gold Coast) di Gold Coast, Queensland, Australia, hingga tak sedikit yang bahkan ke Las Vegas, AS.

Judi memang begitu. Dia akan selamanya ada ketika manusia masih selalu mencari peruntungan secara instan. Meskipun sudah terbukti selama ribuan tahun, bandar judi akan semakin kaya dan pemain judi bakal kian merana. Jadi? Jangan berjudilah kawan!

Referensi: 1