Masa Lalu Takkan Hilang: Indro Warkop Ungkap Selisih Paham Dono dan Kasino

Masa Lalu Takkan Hilang: Indro Warkop Ungkap Selisih Paham Dono dan Kasino

Pada saat Anda menyaksikan film ini; ikut bernostalgia dan tertawa lepas, atau justru malah merengut, karena mungkin tak bisa lepas dari bayang-bayang masa lalu –merasa bahwa masa lalu selalu jadi yang terbaik, golongan tua yang berprinsip "masih enak zamanku toh?" Saya sih bukan penonton golongan yang terakhir, dan tak semua film Warkop DKI masih tetap lucu kok ketika ditonton ulang. Film ini masih lebih baik, setara dengan film-film Warkop DKI era 80-an, dengan rasa kekinian, tentu saja. Lucu, namanye juge filem kumedi. Orang gombong pantang boong.

Menurut Indro Warkop, selisih paham juga kerap terjadi dalam tubuh Warkop DKI. Ia mengungkapkan bahwa Dono dan Kasino pernah tidak bicara selama tiga tahun karena selisih paham tersebut. "Dono itu orangnya pakai konsep, sementara kami bebas waktu itu. Kami diketemukanlah (selisih paham)," kata Indro Warkop.

Namun, menurut Indro, kesalahpahaman adalah hal yang wajar terjadi di Warkop DKI. "Amat sangat (wajar), kami manusia. Contohnya gini, Mas Dono sama Mas Kasino pernah enggak ngomong tiga tahun, tahun 1988 sampai 1990," ujar Indro.

Meski begitu, Indro memastikan bahwa Dono dan Kasino tetap profesional dalam berkarya di Warkop DKI. "Tidak terganggu (pembuatan film), tidak ada yang tahu. Kita kalau ada orang, bahas skenario dulu. Ini kurang begini, lucu begini. Kalau udah enggak ada orang, mereka enggak akan pernah ngomong," ucap Indro.

Bahkan, saat itu, Indro Warkop menjadi perantara pesan antara Dono dan Kasino. "Sampai saat itu Dono kalau mau omong sama Kasino, ya lewat saya. Misalnya Dono bilang, 'tuh kasih tahu sama kang mas-mu, gini-gini'. Nanti baru saya yang sampaikan," tutur Indro.

Warkop DKI dibentuk pada 1973, saat Dono, Kasino, dan Indro pertama kali tampil di Radio Prambors. Kini, Warkop DKI tersisa Indro, setelah Dono dan Kasino pergi mendahuluinya. Meski begitu, Indro masih berupaya untuk menghidupkan kenangan akan Warkop DKI, seperti lewat beberapa film Warkop DKI Reborn.

Indro juga mengibaratkan Warkop DKI bukan sekadar grup lawak, tetapi negara. "Kalau ditanya, 'Buat lo, Warkop apa?' Itu negara. Kita enggak harus suka satu sama lain dan kita enggak harus berseteru satu sama lain," ujar Indro.

Dalam wawancaranya dengan MOP Channel, Indro juga menuturkan bahwa masa lalu selalu menjadi kenangan akan Warkop DKI. "Masa lalu takkan hilang, kita harus menghidupkan kenangan itu," tutur Indro.