Dalam upaya menegakan hukum dan melindungi masyarakat dari aktivitas judi ilegal, Polresta Denpasar berhasil mengamankan 9 tersangka yang terlibat dalam operasi judi online. Kapolresta Denpasar, Kombespol Bambang Yugo Pamungkas, mengungkapkan bahwa para tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam operasi judi online.
Tersangka JS, 30, dan AF, 28, bertugas sebagai digital marketing. Mereka bertugas memasarkan atau mengiklankan situs judi online di sosial media. Sementara itu, tersangka DA, 20, MR, 20, Ari, 20, dan seorang perempuan berinisial FA, 23, bertugas sebagai operator. Mereka mengoperasionalkan jalannya situs web judi selama 24 jam, menerima deposit dari member, memproses kemenangan member (withdraw) ke rekening member, serta menangani keluhan member.
Kemudian, leader operator berinisial AS, 34, bertugas sebagai pemimpin operasional. Sementara itu, bendahara yang berinisial A, 26, bertugas membuat laporan keuangan, melakukan penyetoran harian dengan cara transfer ke rekening, serta membayar gaji karyawan.
Para tersangka tersebut semua WNI asal Jakarta, Sumatera Utara, dan Jawa Barat. Mereka memiliki peran yang berbeda-beda dalam operasi judi online. Operator judi ini menyediakan jasa judi online slot menggunakan situs www.ptwd4d.com dan www.pt98bet.net.
Selain mengamankan 9 tersangka, penyidik Unit V juga menemukan barang bukti di dalam kamar C1 dan C5 lantai 3. Barang bukti tersebut meliputi perangkat elektronik berupa 16 unit monitor PC, 8 unit PC, lima laptop, dua router WiFi, 12 smartphone, dan 8 ponsel.
Operator judi online ini memiliki 14 ribu member di situs pt98bet dan 800 member di situs ptwd4d. Terungkap, di situs tersebut ada enam jenis judi online, meliputi judi slot, togel, live kasino, pacuan kuda online, arcade, dan poker.
Para pelamar dalam komplotan judi ini direkrut melalui iklan lowongan kerja di Facebook ‘grup loker judi kamboja’. Karyawan baru akan mengirim CV ke akun Telegram bos. Barulah karyawan itu dibelikan tiket pesawat ke Bali dan akomodasi ditanggung oleh bos.
Server pusat judi online tersebut berada di Filipina, yang dalam promosinya sudah beroperasi sejak 2012. Mereka sebelumnya beraksi di Filipina, namun pindah ke Bali baru sebulan, sejak Juli 2022. Meski dalam waktu sesingkat itu, omset yang didapatkan mencapai Rp 1,3 miliar.
Kami masih dalami orang-orang yang kemungkinan ada di atas mereka, melalui aliran dana di tabungan, rekening atau e-wallet yang mereka pakai, tapi sementara memang yang diamankan baru sebatas leader operator.