Baru-baru ini, file-file yang terkunci oleh Departemen Perang Britania dideklasifikasi. Berdasarkan kejadian yang sesungguhnya, MINISTRI PERANG TIDAK SOSIAL (The Ministry of Ungentlemanly Warfare) kembali membuka mata kita terhadap keterkaitan film Guy Ritchie dengan kehidupan.
Guy Ritchie, sutradara dan penulis skenario asal Inggris, dikenal karena karyanya yang unik dan berisi aksi, humor, dan drama. Namun, beberapa kritikus mempertanyakan apakah gaya sutradaranya cocok dengan film-film lainnya.
Salah satu contoh adalah film SHERLOCK HOLMES (2009) yang dibintangi oleh Robert Downey Jr. sebagai detektif Sherlock Holmes. Film ini memenangkan beberapa penghargaan dan mendapatkan pujian dari kritikus, tetapi juga dikritik karena gaya sutradara Guy Ritchie yang terkadang tidak cocok dengan alur cerita.
Keterkaitan film-film lainnya seperti THE MAN FROM U.N.C.L.E. (2015), WRATH OF MAN (2021), dan ALADDIN (2019) juga menarik perhatian. Film-film ini mempertunjukkan bagaimana Guy Ritchie dapat menggabungkan aksi, humor, dan drama dalam karyanya.
Namun, tidak semua filmnya berhasil. Contoh film yang kurang sukses adalah KING ARTHUR: LEGEND OF THE SWORD (2017) yang dikritik karena alurnya yang kurang menarik dan aksi yang terkadang terasa overboard.
Dalam beberapa kasus, kritikus mempertanyakan apakah Guy Ritchie dapat menggabungkan gaya sutradaranya dengan cerita yang sesungguhnya. Contoh filmnya adalah OPERATION FORTUNE (2021) yang dikritik karena ceritanya yang kurang menarik dan aksi yang terkadang terasa bias.
Dalam kesimpulan, keterkaitan film Guy Ritchie dengan kehidupan mempertunjukkan bagaimana dia dapat menggabungkan aksi, humor, dan drama dalam karyanya. Namun, tidak semua filmnya berhasil, dan beberapa kritikus masih memiliki keraguan terhadap gaya sutradaranya.
References:
- The Ministry of Ungentlemanly Warfare
- Sherlock Holmes (2009)
- The Man from U.N.C.L.E. (2015)
- Wrath of Man (2021)
- Aladdin (2019)
- King Arthur: Legend of the Sword (2017)
- Operation Fortune (2021)
Adjusted Score: Berdasarkan penilaian kritikus, score-nya dapat berbeda-beda tergantung pada filmnya.