Novel "A Little Life" oleh Hanya Yanagihara telah menerima penilaian yang sangat positif sejak rilis. Namun, buku ini juga telah menarik kritikan dan perasaan frustrasi dari beberapa pemberi ulasan. Dalam artikel ini, kita akan melakukan analisis novel tersebut dan mencari apakah ada nilai estetis dan psikologis dalam karyanya.
Penggunaan perbandingan yang ekstrem adalah salah satu gaya tulisan Hanya Yanagihara yang paling menonjol dalam novel ini. Contohnya, kulit bagian belakang Jude dilihat seperti "topografi yang buruk dan tidak alami, kulit yang terstretch sebagaimana seekor itik panggang" atau luka satu diawali seperti mulut janin. Kedua contoh tersebut menunjukkan bagaimana Yanagihara menggunakan perbandingan untuk menggambarkan keadaan fisik dan psikologis para karakternya.
Selain itu, Yanagihara juga memiliki kebiasaan yang aneh, yaitu memberikan keterangan tentang latar belakang seseorang yang masuk dalam cerita, namun kemudian hilang dalam satu kalimat. Contohnya, ayah Julia, seorang pulmonolog berhenti, dan kakaknya, seorang profesor sejarah seni. Namun, semakin cerita melaju, gaya tulisan Yanagihara menjadi lebih dan lebih penuh tekanan, mungkin sebagai refleksi tema romantis yang membesar.
Novel "A Little Life" ini dapat dibilang sebagai novel melodrama yang eksotis, di mana semua karakternya, kecuali Caleb, menyukai Jude. Kedekatan antara Jude dan para karakternya terlihat seperti hal yang sangat akrab dan natural. Namun, kenyataan bahwa Jude sebenarnya memiliki latar belakang yang sangat pahit dan trauma membuat kita merasa frustrasi dan tidak puas.
Salah satu kritik yang paling signifikan adalah bagaimana Yanagihara menggambarkan karakter Jude sebagai seseorang yang tetap statis, seperti figur dalam novel. Kedekatan antara Jude dan para karakternya terlihat seperti hal yang sangat akrab dan natural, namun latar belakang trauma dan kesedihan Jude tidak pernah hilang.
Kritik lainnya adalah bagaimana Yanagihara menggambarkan latar belakang para karakternya sebagai hal yang sangat dramatis dan eksotis. Kedua contoh tersebut menunjukkan bagaimana Yanagihara menggunakan perbandingan untuk menggambarkan keadaan fisik dan psikologis para karakternya.
Novel "A Little Life" ini dapat dibilang sebagai novel yang penuh tekanan, di mana tema romantis membesar dan latar belakang trauma dan kesedihan para karakternya tetap menjadi fokus. Namun, kritik yang paling signifikan adalah bagaimana Yanagihara menggambarkan karakter Jude sebagai seseorang yang tetap statis, seperti figur dalam novel.
Referensi:
- Greenwell, Garth. "The Great Gay Novel." The Atlantic, 2015.
- Yanagihara, Hanya. A Little Life. Penguin Press, 2015.