======================================================
Pekerjaan paruh waktu sebagai pelayan memungkinkan Hac dan Di, dua saudara berusia 30-an, untuk mengumpulkan uang dengan cepat. Mereka menikmati liburan musim semi di mana mereka memenangkan 40.000 dolar, sehingga total uang mereka mencapai 500.000 dolar. Namun, poker yang mengganggu kuliah mereka membuat mereka harus menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan studinya.
Hac dan Di mengaku bahwa Tahun Baru Cina adalah pendorong terbesar bagi kecintaan mereka terhadap judi. Mereka belajar bermain blackjack, bertaruh uang receh dan dolar, dan senang jika mereka menang beberapa dolar. Tanpa Tahun Baru Cina, mereka percaya bahwa orang-orang Asia tidak akan terlalu suka judi.
Namun, orangtua mereka yang berimigrasi dari Vietnam pada 1975 tidak mendukung keputusan mereka untuk menjadikan poker sebagai profesi. Mereka menginginkan anak-anaknya kuliah dan bekerja dengan baik. Ayah mereka melarang mereka bermain di rumah, jadi mereka pergi ke kafe Internet untuk bermain.
Setelah lulus kuliah, kakak beradik itu mendapat banyak pertanyaan dari keluarga besar tentang apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka akan berjudi secara professional, para kerabat menganggap pilihan itu tidak baik. Namun, pada akhirnya orangtua dan keluarga besar mereka mengerti, barangkali karena Hac dan Di sangat mahir dalam melakukan pekerjaan mereka.
Mereka membelikan orangtua mereka rumah di pinggiran Virginia, Washington DC, serta sebuah rumah lagi untuk kakek dan nenek mereka. Uang hasil bermain poker juga memungkinkan sang ayah untuk pensiun dini sebagai pegawai negeri.
Namun, ada tanda-tanda bahwa Hac dan Di mungkin akan berhenti berjudi. Salah satu faktornya adalah karena judi Internet mulai dilarang di Amerika. Pada 2006, Kongres meloloskan Undang-Undang Anti Judi Internet (Unlawful Internet Gambling Enforcement Act), yang member batasan yang ketat untuk judi daring. Pada April 2011, pemerintah menutup tiga situs poker paling terkenal di dunia.
Krisis ekonomi juga membuat jumlah uang kemenangan berkurang. Selain itu, seiring berkembangnya permainan, tidak banyak lagi "ikan" di laut, dan sisanya adalah pejudi-pejudi terampil yang membuat Hac dan Di makin sulit memenangkan uang dengan jumlah besar.
"Hari-hari dengan kemenangan jutaan dolar jarang terjadi sekarang," ujar Di. Namun, keduanya tetap menikmati pekerjaan mereka sebagai pelayan paruh waktu dan berharap dapat mencapai kesuksesan lainnya di masa depan.