Kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Chow tidak mendapatkan kekayaannya dari keahliannya bermain poker. Melainkan, ia membangun bisnis logistik dan pengiriman berbasis di Hong Kong, Lalamove. Alumni Universitas Stanford ini berhasil mengumpulkan kekayaan bersihnya sebesar USD 2,2 miliar atau setara Rp33,13 triliun.
Lalamove didukung oleh beberapa perusahaan yang berpengaruh, seperti Sequoia China milik Neil Shen dan Hillhouse Capital milik Lei Zhang. Perusahaan bernama Lalatech Holdings ini mengajukan penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong dan berhasil mengumpulkan setidaknya USD 1 miliar saat melantai di bursa Amerika Serikat.
Chow, yang menjabat sebagai ketua dan CEO, mendirikan Lalamove pada 2013 untuk mendigitalkan layanan pemesanan dan pelacakan kargo. Perusahaan ini beroperasi di bawah merek Lalamove di Hong Kong dan Asia Tenggara, serta sebagai Huolala di Cina daratan.
Lalatech berhasil mempersempit kerugian bersihnya sekitar 96 persen (yoy) menjadi USD 93 juta pada tahun 2022. Selama periode yang sama, pendapatan perusahaan melonjak 23 persen menjadi sekitar USD 1 miliar, dengan bisnis China daratan menyumbang lebih dari 90 persen penjualannya.
Pertumbuhan Lalamove stabil terkait dengan jaringan luas pedagang dan operator yang telah dibangunnya selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan ini melayani sekitar 11 juta rata-rata pedagang aktif bulanan di lebih dari 400 kota di Asia dan Amerika Latin pada tahun 2022, serta terhubung dengan rata-rata 1 juta operator aktif bulanan.
Kekayaan Chow tidak hanya didapatkan dari bisnis Lalamove. Ia juga memiliki sifat entrepreneur yang kuat, seperti ketika ia mendirikan EasyVan (yang kemudian berubah menjadi Lalamove) pada 2013. Selama waktu itu, ia menghabiskan sebagian besar jam kerjanya bermain poker Texas Hold ‘em online dan mengakumulasi kemenangan sebesar HK$30 juta (USD 3,8 juta).
Chow lahir di China daratan dan dibesarkan di sebuah rumah kayu bobrok di Hong Kong. Ia mendapatkan beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat setelah mendapat nilai A langsung dalam ujian publik kota itu. Setelah mendapatkan gelar sarjananya dari Stanford, Chow memulai karirnya sebagai konsultan di Bain & Co. di Hong Kong.
Chow mengaku mendapatkan gelar master di bidang ekonomi dari University of Hong Kong, di mana dia memperoleh gelar master di bidang ekonomi. Kekayaan yang diperoleh Chow membuatnya menjadi miliuner startup yang langka di Hong Kong.