Teknologi Power over Ethernet (PoE) telah didefinisikan oleh IEEE standard 802.3af dan iterasinya yang terus meningkatkan kemampuan pengiriman daya. PoE mengizinkan suplai daya DC melalui pasang-susun wire pairs, sehingga tidak perlu wiring listrik terpisah. Dengan demikian, PoE telah tumbuh pesat karena keselamatan biaya dan fleksibilitas yang ditawarkan.
Tabel 2: Standar Power over Ethernet (PoE)
Jenis PoE | IEEE Standard | Maksimum Daya |
---|---|---|
PoE | 802.3af | Hingga 15,4 W |
PoE+ | 802.3at (Type 2) | Hingga 30 W |
PoE++ | 802.3bt (Type 3) | Hingga 60 W |
PoE+++ | 802.3bt (Type 4) | Hingga 100 W |
Gambar 2: Injector PoE memberikan daya ke perangkat yang terhubung dengan Ethernet
T568A dan T568B adalah dua standar pinout RJ45 yang menentukan penuguan wire pairs dalam connector. Kabel-kabel warna harus dikemas dengan benar ke lokasi pinout yang tepat untuk berfungsi dengan baik di jaringan Ethernet. T568A menawarkan kompatibilitas mundur untuk wiring lama, sementara T568B memberikan isolasi signal dan perlindungan dari gangguan. RJ45 pass-through connectors memungkinkan kabel-kabel tersebut dilewatkan melalui connector dan dipotong selama proses crimping untuk lebih mudah alih.
Gambar 3: Pinout T568A dan T568B
Gaya desain yang tepat akan tergantung pada kebutuhan individual dan apakah kabel-kabelnya digunakan sebagai kabel straight-through atau crossover. Kabel straight-through (patch cable) memiliki standar wiring yang sama di kedua ujung, sementara kabel crossover menghubungkan jenis perangkat yang sama dengan T568A di satu ujung dan T568B di lain.
Penggunaan loopback dan T1 juga sering ditemui. Loopback adalah jenis koneksi yang memungkinkan komputer untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri, yang mungkin digunakan untuk diagnostik, troubleshooting, dan koneksi dengan server. T1 lines, meskipun kurang umum seperti 15-20 tahun lalu, adalah garis dedicated yang berasal dari penyedia layanan telekomunikasi ke pengguna akhir, yang menawarkan kecepatan lebih tinggi dan dapat mengangkut suara serta data.
Konsiderasi desain akhir untuk RJ45
Penghubung RJ45 yang akan berinteraksi dengan jaringan Ethernet memiliki beberapa konsiderasi teknis yang harus dipertimbangkan selama desain. Pada level papan, fokus pada reduksi EMI, pengawetan isolasi signal, dan pengawetan integritas signal. Tanpa membahas detail desain sirkuit, perlu memperhatikan panjang dan posisi trase pada papan.
Penggunaan magnetics juga harus dipertimbangkan jika menambahkan Ethernet wired ke dalam desain, karena mereka termasuk spesifikasi Ethernet untuk jaringan 10/100/1000 Base-T. Magnetics adalah komponen wire-wound (seperti transformer) yang menyediakan perlindungan dari gangguan dan transien, serta isolasi electrical dan balancing signal.
Ada dua opsi untuk menambahkan magnetics ke dalam desain. Opsi pertama adalah memilih penghubung RJ45 dengan magnetics yang terintegrasi di dalam casing. Penghubung magnetic RJ45 menawarkan manfaat perlindungan dari gangguan EMI dan koneksi lebih reliabel. Opsi kedua adalah menambahkan modul magnetics ke papan antara chip implementasi Ethernet (PHY) dan penghubung RJ45 reguler. Modul magnetics cenderung lebih murah daripada connector terintegrasi sementara menawarkan perlindungan dari gangguan ESD yang lebih baik.
Kesimpulan
Seperti modular connectors lainnya, penghubung RJ45 menawarkan desain mudah, instalasi cepat dan mudah, luas pilihan produk, dan aksesibilitas yang lebih tinggi.