Pada saat ini, industri ruang angkasa sedang mengalami pertumbuhan yang cepat dan ekspektasi terhadap pentingnya pengelolaan slot orbit telah menjadi lebih jelas. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi seperti ICAO (International Civil Aviation Organization) telah menunjukkan bagaimana koordinasi internasional dapat membantu mengatur kegiatan udara sipil dan militer.
Meskipun ICAO bukanlah organisasi yang khusus untuk ruang angkasa, namun struktur organisasi tersebut dapat diadopsi untuk menciptakan organisasi yang lebih spesifik untuk ruang angkasa. Organisasi seperti itu harus mendapatkan kekuatan dari pemerintahan negara-negara yang telah memiliki program ruang angkasa, serta menjamin bahwa kepentingan negara-negara yang sedang berkembang juga diterima.
Pada tahun 2002, Federal Aviation Administration Office of Commercial Space Transportation (FAA-AST) merekomendasikan pendirian International Space Flight Organization (ISFO) untuk membantu mengatur lalu lintas ruang angkasa antar negara, termasuk peluncuran dan pendaratan. Pada tahun 2011, sebuah makalah yang diterbitkan dalam Studies in Space Policy juga merekomendasikan pendirian organisasi yang setara dengan ICAO untuk kegiatan ruang angkasa.
Ide ini tidak baru, namun pentingnya koordinasi internasional untuk ruang angkasa telah menjadi jelas sejak pertumbuhan ekonomi ruang angkasa yang tak terduga dalam dekade terakhir. Pada saat ini, organisasi seperti ISFO dapat membantu mengelola slot orbit di LEO dan MEO, serta memastikan bahwa kepentingan berbagai negara diwakili.
Membentuk organisasi yang spesifik untuk ruang angkasa akan membantu fokus pada prioritas organisasi, serta mewujudkan trend yang sedang berkembang dalam sektor ruang angkasa. Banyak negara telah mendirikan agensi ruang angkasa nasional dan komponen ruang angkasa dalam keamanan militer. Organisasi seperti ISFO tidak akan mengganggu atau menyerahkan mandat ITU dan ICAO, tetapi dapat membantu memperkuat mandat mereka.
Standar, persyaratan jasa, dan antarmuka harus dikoordinasikan sehingga kerangka hukum militer yang sah dapat berfungsi dalam framework lalu lintas ruang angkasa. Diplomasi ruang angkasa – serta pendirian organisasi sipil internasional yang dasar – telah menjadi lebih penting sejak tahun 2020.
Nilai unlock dari struktur pengelolaan slot orbit akan memungkinkan pertumbuhan perusahaan ruang angkasa yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta melindungi kesustainability ruang angkasa. Perusahaan seperti Neuraspace, Scout, Kayhan, dan Privateer telah memberikan kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan operasi di orbit-orbit yang padat.
Perusahaan-perusahaan tersebut harus membantu memimpin contoh dalam mengatur standar keberagaman, serta mencari peluang bisnis dengan perusahaan yang memiliki rencana deorbit dan mendukung regime slot orbital. Bruce Chesley, mantan chief architect Boeing yang bertanggung jawab untuk investasi teknologi dan pengembangan produk ruang angkasa, menyarankan bahwa "keselamatan konstelasi saat ini dan keseimbangan ruang angkasa dalam jangka panjang memerlukan pendekatan yang lebih robust dalam mengalokasikan slot orbit."
Dalam proses untuk mendirikan agensi dengan parameter untuk regime STM global, beberapa langkah dapat diambil:
- Membentuk komite independen dengan mandat dari organisasi internasional, seperti UN Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (COPOUS);
- Menetapkan premise bahwa komite tersebut akan bertransformasi menjadi ISFO dalam waktu;
- Menghitung jumlah slot orbit yang tersedia untuk dan kemampuan orbit dalam setiap slot di LEO, MEO, dan HEO;
- Menentukan risiko toleransi dalam setiap slot, berdasarkan perhitungan ilmiah untuk kemampuan dalam setiap slot;
- Membuat laporan recommended scientific methodology untuk menentukan slot orbit LEO, MEO, dan HEO, serta memastikan bahwa kepentingan negara-negara yang sedang berkembang juga diterima.
Dalam era ini, pentingnya pengelolaan slot orbit menjadi jelas. Dengan adopsi struktur organisasi ICAO, kita dapat menciptakan organisasi yang lebih spesifik untuk ruang angkasa, serta memastikan bahwa kepentingan negara-negara yang sedang berkembang juga diterima.