Pengertian dan Spesifikasi Kabel Optik

Pengertian dan Spesifikasi Kabel Optik

Kabel optik adalah salah satu jenis kabel yang digunakan untuk transmisi data melalui serat-serat optik. Serat-serat tersebut dapat mempengaruhi kualitas sinyal yang dikirimkan, sehingga diperlukan perlindungan dan perawatan yang tepat.

Bagian-Bagian Kabel Optik

Kabel optik terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:

  • Kulit kabel (outer jacket) terbuat dari bahan polyethylene keras, berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis saat instalasi.
  • Aluran (slot) terbuat dari bahan polyethylene, berfungsi untuk menempatkan sejumlah serat. Untuk kabel optik jenis slot dengan kapasitas 1000 serat, diperlukan 13 aluran (slot) dan 1 slot berisi 10 fiber ribbons. 1 fiber ribbon berisi 8 serat.
  • Central strength member adalah bagian penguat yang terletak di tengah kabel optik, terbuat dari pilinan kawat baja yang mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi.

Spesifikasi Kabel Optik

Karakteristik Mekanis:

  • Fibre Bending: Tekukan serat yang berlebihan dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss.
  • Cable Bending: Tekukan kabel pada saat instalasi harus dijaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat merusak serat sehingga menaikkan optical loss.
  • Tensile Strength: Tensile strength yang berlebihan dapat merusak kabel atau serat.
  • Crush: Tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss.
  • Impact: Beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah.
  • Cable Torsion: Torsi yang diberikan kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat.

Tanda Pengenal Kabel Optik

Kabel optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang, tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel. Tanda pengenal tersebut meliputi:

  • Nama pabrik pembuat
  • Tahun pembuatan
  • Tipe serat optik (SM = Single Mode, GI = Graded Index, SI = Step Index)
  • Pemakaian kabel optik (D = Duct, A = Aerial, B = Buried, S = Submarine, I = Indoor)
  • Jenis kabel optik (LT = Loose tube, SC = Slotted core, TB = Tight Buffered)
  • Struktur penguat (SS = Solid Steel Core, WS = Stranded Wire Steel, GRP = Glass Reinforced Plastic)

Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter. Contoh: SM-D-LT SS 6-3X2 2Q

Persyaratan yang Dibutuhkan oleh Serat Optik

Serat optik memerlukan:

  • Tidak putus saat gaya rentang (tensile force) bekerja pada serat optik.
  • Tidak mengalami perubahan kualitas perambatan cahaya akibat tekanan dari samping.
  • Serat optik ditempatkan secara khusus didalam kabel optik.
  • Pada sambungan serat optik harus diberi penguat.

Rugi-Rugi Fiber Optic

Secara garis besar rugi-rugi yang terjadi diakibatkan oleh:

  • Faktor intrinsik (dari serat itu sendiri).
  • Terjadi karena kabel optik yang diinstalasi.
  • Rugi-rugi karena serat optik:
  • Penghamburan (scattering loss)
  • Rayleigh scattering
  • Microbending
  • Core size variation
  • Mode coupling
  • Penyerapan (absorption loss)
  • Rugi-rugi karena instalasi:
  • Rugi-rugi penyambungan
  • Fresnel reflection
  • Bengkokan (macro bending)

Sumber

Knowledge TELKOM 2007