Sejarah dan Kenangan Bridge: Kartu Remi, Tarot, dan Joker

Sejarah dan Kenangan Bridge: Kartu Remi, Tarot, dan Joker

Indonesia memiliki tim bridge yang menjadi salah satu nomor andalan dalam dunia olahraga. Dalam permainan bridge, kartu remi memainkan peranan penting sebagai dasar permainan. Namun, sebelum kita menuju ke masa modern, mari kita berjalan kembali dalam sejarah kartu remi dan tarot.

Kartu remi memiliki 52 lembar, yang dibagi menjadi empat suit: Spade (sekop), Heart (hati), Diamond (berlian), dan Club (keriting). Masing-masing suit terdiri atas 13 kartu, termasuk Ace/As, 2-10, Jack/Ksatria, Queen/Ratu, King/Raja. Tambahkan dua kartu Joker berwarna hitam dan merah, maka kita memiliki total 52 lembar kartu remi.

Tentang sejarah kartu remi, tidak ada informasi yang pasti tentang siapa penemu kartu remi. Diduga bahwa kartu remi berasal dari daratan Cina atau Hindustan (India) sekitar tahun 800. Kartu permainan ini kemudian menyebar ke Eropa melalui jalur perdagangan, tentara, atau suku-suku nomaden. Mungkin kartu permainan ini datang dari Timur, Mesir, atau Arab.

Kartu Tarot modern juga memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Ahli sejarah menduga bahwa kartu tarot berasal dari evolusi sejenis permainan catur yang dimainkan oleh para gembala di Asia Barat. Sambil menggembala, mereka bermain catur memakai kerikil. Ahli lain berpendapat bahwa kartu tarot merupakan evolusi dari semacam upacara untuk berkomunikasi dengan para dewa.

Di Eropa, kartu pertama disebut Kartu Tarot (tarrochi) atau tablet nasib karena bentuknya seperti tablet. Kartu Tarot tertua berasal dari tahun 1470 di Lombardy dan terdiri atas 50 kartu, dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing 10 kartu. Pada permukaannya terukir tema-tema alegori atau mitologi tentang berbagai aspek kehidupan.

Kartu Tarot terus berevolusi. Kartu Venetia jumlahnya 78 kartu, termasuk sebuah kartu – namanya il matto (si pandir) – yang diduga sebagai cikal-bakalnya joker modern. Dulu kartu permainan terbatas dinikmati kaum borjuis atau bangsawan mengingat harganya mahal karena masih buatan tangan dan gambarnya hasil lukisan.

Setelah ditemukannya sistem cetak dengan kayu, kartu menjangkau masyarakat ramai. Produksi makin meningkat setelah ditemukannya teknik cetak dengan plat tembaga. Ditemukannya proses reproduksi warna dengan teknik litografi di awal 1800-an makin mendorong munculnya kartu-kartu cantik dari Jerman, Italia, dan Prancis.

Tentang sosok Jack, Queen, dan King pada kartu modern, tidak ada informasi yang pasti. Namun tokoh pada kartu-kartu sebelumnya terus berganti dari waktu ke waktu. Pada kartu tua dari Italia dan Spanyol, keempat kartu King-nya menggambarkan para raja dari kerajaan besar dunia Abad Pertengahan.

Dalam permainan bridge, kartu remi memainkan peranan penting sebagai dasar permainan. Dengan sejarah kartu remi dan tarot yang panjang dan kompleks, kita dapat mengerti bagaimana kartu-kartu modern ini tercipta.