Teori Domino dan Pengembangannya dalam Pencegahan Kecelakaan

Teori Domino dan Pengembangannya dalam Pencegahan Kecelakaan

Dalam analisis kecelakaan, teori domino pertama kali diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931. Teori ini menjelaskan bahwa semua kecelakaan, baik di rumah maupun di lingkungan kerja, adalah hasil dari rantai peristiwa yang terjadi secara berurutan. Rantai peristiwa ini terdiri atas beberapa faktor sekaligus, yaitu: warisan dan lingkungan sosial, kesalahan individu, tindakan tidak aman dan/atau bahaya fisik, kecelakaan aktual, dan cedera sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah datang sebelumnya. Faktor-faktor ini diperlihatkan sebagai domino, dan penghapusan salah satu dari lima faktor tersebut dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

Teori Domino Heinrich mengatakan bahwa kecelakaan tidak hanya disebabkan oleh kesalahan individu, melainkan juga karena lingkungan kerja yang tidak aman. Teori ini juga berfokus pada pentingnya pencegahan dengan menerapkan prosedur kerja yang aman dan mengendalikan bahaya.

Namun, seiring waktu, teori domino Heinrich telah dikembangkan lebih lanjut oleh Bird dan Loftus pada tahun 1976. Mereka menambahkan faktor manajemen sebagai bagian dari proses kecelakaan. Faktor-faktor yang digunakan adalah:

  1. Kekurangan kendali manajemen (yang mengarah pada)
  2. Sebab-sebab dasar (yang melahirkan)
  3. Sebab-sebab segera
  4. Kejadian/insiden
  5. Kerugian/cedera

Namun, dalam era modern, teori domino ini telah dikembangkan menjadi enam tahapan, yaitu dengan menambahkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis dan lingkungan kerja. Faktor-faktor ini meliputi tekanan ekonomi global, lingkungan bisnis, harga rendah, persaingan tinggi, staff yang diwariskan dari kontraktor sebelumnya, dan lokasi jarak jauh.

Pengembangan Teori Domino BSS

BSS (British Safety Services) telah mengembangkan teori domino dengan menambahkan faktor-faktor eksternal sebagai bagian dari proses kecelakaan. Mereka berpendapat bahwa pengenalan faktor-faktor eksternal ini sangat penting dalam mencegah terjadinya kecelakaan.

Pat McLoughlin, Managing Director BSS, mengatakan: "Dalam era yang cepat bergerak, khususnya dengan kondisi ekonomi global saat ini, BSS percaya bahwa pengenalan 'domino keenam' sangat penting dalam meningkatkan kinerja dan standar di dunia keamanan kerja."

Impresi

Dalam kesimpulan, teori domino telah menjadi bagian dari analisis kecelakaan dan kontrol. Teori ini menjelaskan bahwa kecelakaan adalah hasil dari rantai peristiwa yang terjadi secara berurutan, dan penghapusan salah satu faktor dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

Namun, teori domino juga masih memerlukan pengembangan dan penyesuaian dengan era modern. Dengan menambahkan faktor-faktor eksternal, teori domino BSS menjadi lebih lengkap dan akurat dalam mencegah terjadinya kecelakaan.

Bacaan Lebih Lanjut

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang teori domino dan cara menggunakannya dalam pencegahan kecelakaan, silakan cek webinar kami yang gratis: "Safety As We Know It… Is Killing Your Business!"

Daftarkan diri Anda untuk berlangganan newsletter Safeopedia dan dapatkan informasi tentang keamanan kerja yang lebih baik di inbox Anda!

Leave a comment