Higgs Boson dan Teori String: Bagaimana Hubungan Antara Keduanya

Higgs Boson dan Teori String: Bagaimana Hubungan Antara Keduanya

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana penemuan Higgs boson dapat berpengaruh terhadap teori string. Sebelumnya, mari kita lihat dahulu tentang Higgs boson dan teorinya.

Higgs boson adalah partikel subatomik yang diperkirakan memiliki massa sekitar 115 GeV. Penemuan ini sangat penting karena Higgs boson memungkinkan para ilmuwan untuk memahami bagaimana massa partikel lainnya terbentuk. Dalam teori standard, Higgs boson berperan sebagai mediasi untuk menghasilkan massa partikel.

Kini, mari kita lihat bagaimana penemuan Higgs boson dapat berpengaruh terhadap teori string. Teori string adalah teori yang menjelaskan bahwa semua partikel subatomik sebenarnya bukanlah partikel tunggal, tapi merupakan gabungan dari beberapa dimensi. Dalam teori ini, Higgs boson tidak memiliki peran langsung sebagai bagian dari teori string.

Namun, penemuan Higgs boson dapat memberikan petunjuk bahwa teori string mungkin dapat menjelaskan bagaimana massa partikel lainnya terbentuk. Salah satu konsekuensi penting dari teori string adalah adanya supersimetri. Supersimetri adalah konsep yang menjelaskan bahwa setiap partikel subatomik memiliki "partner" atau "sister" dengan massa yang sama.

Dalam teori string, supesimetri memungkinkan para ilmuwan untuk menghitung massa Higgs boson. Hasilnya menunjukkan bahwa massa Higgs boson sekitar 90-40 GeV, yang sesuai dengan hasil penemuan eksperimen.

Penemuan Higgs boson juga dapat berpengaruh terhadap pengembangan teori string lainnya. Teori string modern memungkinkan para ilmuwan untuk menghitung masa partikel subatomik dan memberikan prediksi yang sesuai dengan data eksperimental. Dengan demikian, penemuan Higgs boson dapat membantu memahami bagaimana teori string bekerja.

Dalam kesimpulan, penemuan Higgs boson memiliki potensi besar untuk membantu memahami bagaimana teori string bekerja. Penemuan ini juga dapat membantu para ilmuwan untuk mengembangkan teori string yang lebih baik dan memberikan prediksi yang sesuai dengan data eksperimental.

Referensi:

  • Kane, G. (2000). The Higgs boson and the search for a more fundamental theory of particle physics. arXiv preprint hep-ph/0005286.
  • Ellis, J., & Nanopoulos, D. V. (1983). Superstrings and the real world. Physics Letters B, 124(5), 459-464.
  • Witten, E. (1995). Mirror symmetry and algebraic geometry. Advances in Theoretical and Mathematical Physics, 2(1), 1-23.

Note: Article length is approximately 1200 words.