Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulisan ini mungkin sedikit kontroversi karena masa dalam pemainan kartu Domino ada sendi sendi kejujuran terkandung di dalamnya. Main batu Domino adalah kebiasaan anak Muda dan orang dewasa saat berkompul di warung sehabis bekerja di tempat masing-masing. Biasanya dimainkan oleh Masyarakat kelompok menengah kebawah, soalnya kelompok menengah keatas mana mau main ke warung-warung.
Sejak dulu kala, saya mulai dari kecil permainan kartu Domino ini sudah ada dan sudah dimainkan oleh Masyarakat. Hanya saja dalam kurun waktu 5 tahun ini, banyak yang menjadikan permainan kartu Domino bagian dari alat Judi. Pemain dari permainan kartu Domino terdiri dari 4 orang dan biasanya berpasang-pasang layaknya seperti main Bridge.
Sesama pasangan duduknya berseberangan dan lawan juga begitu posisinya. Lain daerah lain pula aturan permainan yang dipakai. Kartu Domino kalau di Sumatera Barat biasanya terbuat dari bahan plastik yang keras dan terdiri dari 3 lapisan warna pada setiap kartu, dan karena itu orang Sumatra Barat menyebutnya dengan istilah "Batu Domino".
Bahan yang keras tadi dimaksudkan agar pemain bisa mengeluarkan ekspresi nya saat memaikan Batu domino dengan cara membantingkan batu ke meja dengan tenaga sedang-sedang saja. Irama bantingan itu menjadi seni sendiri dalam permainan batu domino.
Permainan Batu Domino tidak boleh salah meletakan batu dikala giliran, karena biji lubang-lubag yang ada di batu harus sama dengan batu yang akan diturunkan, atau cocok dengan jumlah lubang batu yang dimeja dan telah dibuka. Salah dalam menutunkan Batu maka akan ada dendanya dan itu dianggap curang.
Untuk mendapatkan kemenangan dibutuhkan kerja sama yang baik dengan pasangan dan saling mengerti dengan jalan pikiran pasangan. Karena disitulah letak seni dan indahnya dari permainan batu domino, keras tapi kompak.
Jadi, permainan Batu Domino mengajarkan kedisiplinan dan kekompakan dengan pasangan, saling mengerti dengan jalan pikiran pasangan, dan tidak boleh salah dalam menurunkan batu. Bukankah ini adalah bagian dari sebuah kejujuran yang harus dimiliki oleh setiap umat Manusia.
Kalaupun ada Judi dalam permainan Batu Domino itu hanya Manusia yang memang senang berjudi, apapun bisa dijadikan alat untuk berjudi, kalau niat judi sudah berakar dalam hati dan pikiran Manusia. Tidak ada dalam permainan Domino yang dimainkan oleh perorangan, harus sistem berpasangan.
Kata-kata penutup
Main Batu Domino adalah permainan yang mengajarkan disiplin dan kekompakan dengan pasangan, saling mengerti dengan jalan pikiran pasangan, dan tidak boleh salah dalam menurunkan batu. Bukankah ini adalah bagian dari sebuah kejujuran yang harus dimiliki oleh setiap umat Manusia?