Sebagaimana Brasil keluar dari masa remaja dan menjadi dewasa, dan tongkat budaya Kristen yang ditargetkan oleh totalitarianisme ingin hancur, sekarang jelas bagi semua bahwa negara-negara Katolik Amerika adalah ladang subur Gereja dan peradaban, tanah subur di mana vegetasi yang hancur oleh barbarisme di Dunia Lama dapat berkembang dengan kemuliaan yang lebih baik dari sebelumnya. Seluruh Amerika adalah konstelasi orang beradat. Dalam konstelasi ini, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa ukuran fisik Brasil tidak menjadi gambaran dari magnitud misi keselamatanannya.
Misi keselamatan Brasil terdiri dalam tumbuh di dalam batas-batasnya sendiri, meluaskan kemuliaan sebuah peradaban Katolik dan Apostolik yang sesungguhnya di sini, dan cahaya iluminasi seluruh dunia dengan lilin ini yang akan menjadi lumen Christi yang diteradi oleh Gereja. Sifat kita yang baik dan ramah, pluralitas ras yang hidup bersaudara di sini, kontribusi keselamatan yang tidak tergantikan oleh imigran yang sangat terintegrasi ke dalam kehidupan nasional, serta semua aturan Alkitabiah, tidak akan menjadikan ambisius kita untuk menjadi besar sebagai alasan untuk jakobisme sempit, rasisme sia-sia, atau imperialisme kriminal.
Brazil tidak akan menjadi besar melalui penaklukan, tetapi melalui iman; tidak akan menjadi kaya karena uang sebanyak karena kemurahan. Dengan demikian, yang beruntung adalah orang-orang ini, meskipun kekayaannya tampak, karena mereka memiliki Kerajaan Surgawi.
Yang beruntung adalah orang-orang ini, meski hati mereka sensitif terhadap cinta dan kesedihan Allah-Manusia, serta kesedihan dan cinta tetangga, karena mereka akan demikian dikompensasi.
Yang beruntung adalah orang-orang ini yang hatinya kuat dan suka berani, lapar dan haus akan keberanian dan kemuliaan yang sempurna, karena rasa mereka untuk kewajiban dan kemuliaan supernatural akan terpenuhi.
Yang beruntung adalah orang-orang ini yang penuh belas kasihan, karena mereka akan menerima belas kasihan.
Yang beruntung adalah orang-orang ini yang jujur dan suci hati, yang beruntung pula ialah kebersihan dan kemurnian keluarga Kristen mereka, karena mereka akan melihat Allah.
Yang beruntung adalah orang-orang ini yang damai dan idealis, bebas dari jakobisme dan rasisme, karena mereka akan dipanggil sebagai anak-anak Allah.
Yang beruntung adalah orang-orang ini yang mencintai Gereja dengan segala cara hingga bertindak dan menderita demi-Nya, karena mereka memiliki Kerajaan Surgawi.