Sebuah tragedi terjadi di kota Southport, Lancashire, Inggris, ketika seorang pria 17 tahun ditahan oleh polisi atas diduga pembunuhan dan upaya pembunuhan. Berdasarkan laporan, insiden tersebut terjadi pada waktu siang hari, tepatnya sekitar jam 11:50 pagi, di sebuah pusat hipnosis dan rekreasi anak-anak.
Menurut Chief Constable Serena Kennedy dari Merseyside Police, insiden itu terjadi ketika seorang pria berusia 17 tahun masuk ke dalam lokasi tersebut dan menggunakan pisau untuk menyerang orang-orang yang hadir. Pada saat itu, lebih dari 25 anak-anak sedang mengikuti sebuah acara Taylor Swift di sekolah dansa.
"Kita percaya bahwa orang dewasa yang terluka sedang mencoba melindungi anak-anak pada waktu mereka diserang," kata Chief Constable Kennedy. "Saya tidak dapat membayangkan rasa sakit dan penderitaan keluarga korban-korban saat ini, dan saya ingin mengucapkan belasungatan dan simpati untuk mereka."
Polisi juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada motif terorisme yang terkait dengan insiden ini. Mereka memastikan bahwa pria 17 tahun yang ditahan berasal dari Cardiff, Wales, namun telah tinggal di Banks, Lancashire.
Pada siang hari tersebut, paramedis dari North West Ambulance Service datang ke lokasi dan membawa 11 orang ke rumah sakit. Dari jumlah itu, delapan orang (termasuk enam anak-anak dan dua orang dewasa) dalam kondisi serius.
Kantor Polisi Merseyside juga mengumumkan bahwa mereka telah menawarkan bantuan kepada Counter-Terrorism Police North-West. "Saya tidak dapat membayangkan rasa sakit dan penderitaan keluarga korban-korban saat ini, dan saya ingin mengucapkan belasungatan dan simpati untuk mereka," kata Chief Constable Kennedy.
Pemerintah juga mengucapkan terima kasih kepada jasa-jasa darurat yang telah menanggapi insiden tersebut dengan segera. Sir Keir Starmer, Pemimpin Oposisi, juga mengucapkan belasungatan dan simpati untuk korban-korban dan keluarga mereka.
Insiden ini akan memiliki efek jauh pada masyarakat Southport, kata Dave Kitchin, Head of Service dari North West Ambulance Service. "Lokasi tersebut telah menjadi tempat kejadian yang sangat traumatis. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana masyarakat akan bereaksi terhadap insiden ini."