Pada era teknologi ini, meningkatkan kemampuan matematika siswa menjadi salah satu tujuan penting pendidikan. Dalam upaya meningkatkan kemampuan tersebut, kami telah menciptakan alat peraga yang bernama "Math Domino". Alat peraga ini berbentuk permainan domino yang dapat mengasah kemampuan ingatan siswa.
Prosedur Permainan
Permainan Math Domino dilakukan dengan cara menyiapkan 7 kartu domino yang setiap kartunya memiliki nilai matematika tertentu. Siswa yang bermain diwajibkan untuk memainkan kartu-kartu tersebut sehingga menciptakan pola-pola matematika yang sesuai.
Petunjuk
Berikut adalah beberapa petunjuk yang dapat membantu siswa dalam bermain Math Domino:
- = 1
Tan 45 = 1
Sin 90 = 1
Cos 30 = 1
2Log2 = 1
lim x→4 (7x − 24) = 1
= 2
√4 = 2
√2√2√2√2… = 2
= 3
√9 = 3
Jumlah sisi pada segitiga = 3
3C2 = 3
= 4
lim x→4 (7x − 24) = 4s
= 5
f(x) = 5x
f’(x) = 5
= 6
√36 = 6
Penutup
Dalam kesimpulan, alat peraga Math Domino dapat memberikan nilai-nilai positif kepada siswa yang hendak akan diajarkan. Karena model alat peraga berupa permainan yang mengasah kemampuan ingatan seorang siswa.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pengerjaan alat peraga ini masih banyak kekurangan. Dan penulis sangat membutuhkan saran dan kritik dari pembaca demi memperbaiki kesalahan yang ada dalam proses pembuatan alat peraga ini.
Lampiran
Prof.Dr.Zulkardi Harun,S.Pd,M.I.Komp, seorang dosen pembimbing kami, menyatakan bahwa karya alat peraga yang telah kelompok kami buat itu sudah bagus dan kreatif. Tapi disini Pak Zulkardi menyatakan bahwa ada kekurangan dalam proses demonstrasi alat peraga ini. Kekurangannya yaitu kelompok kami kurang media untuk memainkannya.
Ibu Weni,S.Pd,M.Sc, seorang dosen pembimbing kami juga, menyatakan bahwa materi yang dicantumkan dalam domino ini jangan bercampur, melainkan satu topik. Agar dalam prakteknya nanti bisa diberikan kepada siswa pada satu materi tertentu dengan tujuan untuk lebih efektif dalam proses belajarnya.
Saudari kami Aisyah Turidho juga menyatakan bahwa alangkah baiknya jika menggunakan media lain seperti ditempel di karton yang di pajangkan di depan kelas agar semua audiens bisa melihat dengan saksama.