Analisis Fragmentasi File pada Windows dan Linux

Analisis Fragmentasi File pada Windows dan Linux

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana melakukan analisis fragmentasi file pada Windows dan Linux. Fragmentasi file dapat mempengaruhi kinerja aplikasi dan meningkatkan waktu pengguna.

Pada Windows, kita dapat menggunakan tools Contig dari SysInternals untuk menganalisis dan memperbaiki fragmentasi file. Tools ini sangat berguna dalam mengetahui tingkat fragmentasi file. Misalnya, pada client Notes saya, log.nsf terfragmentasi cukup signifikan.

D:\notesdata>n:\tools\Contig64.exe log.nsf

Informasi yang diberikan oleh Contig adalah sebagai berikut:

  • Jumlah file yang diproses: 1
  • Jumlah file yang difragmentasi: 1
  • Jumlah file yang tidak dapat diproses: 0
  • Rata-rata fragmentasi sebelumnya: 10592 frags/file
  • Rata-rata fragmentasi setelahnya: 10592 frags/file

Pada sisi lain, pada Linux juga terdapat tools untuk menganalisis fragmentasi file. Salah satu tools yang dapat digunakan adalah filefrag. Dengan menggunakan perintah filefrag -v, kita dapat melihat detail fragmentasi file.

Namun, dalam artikel ini, saya lebih tertarik mengetahui tingkat fragmentasi database NSF daripada hanya menganalisis fragmentasi file individual. Oleh karena itu, saya menggunakan perintah berikut untuk mendapatkan fragmentasi semua file NSF dan menampilkan 40 file yang paling terfragmentasi.

find /local/notesdata -type f -name "*.nsf" -exec filefrag {} \; | cut -d " " -f 1-2 | sort -t" " -rnk2 | head -40

Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa database NSF memiliki ribuan fragmentasi. Oleh karena itu, saya menggunakan DBMT (Database Maintenance Tool) untuk memperbaiki fragmentasi file.

Menggunakan DBMT sebagai Ganti Updall

DBMT adalah tools yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas administratif pada database NSF dan lain-lain. Tools ini dapat merealisikan fungsi yang biasanya dilakukan oleh task Updall.

Dengan menggunakan DBMT, kita tidak perlu lagi menjalankan task Updall. DBMT dapat melakukan berbagai fungsi seperti:

  • Merealisasikan operasi compact
  • Menghapus stub deletion
  • Menjelaskan entry-entri yang dihapus
  • Mengupdate view
  • Merorganisir folder
  • Menggabungkan indeks full-text
  • Mengupdate daftar tidak dibaca

Namun, DBMT tidak dapat memperbaiki sistem database. Oleh karena itu, kita harus mengetahui nama-nama database yang harus dikecualikan.

Ringkasan

Dalam artikel ini, kita telah membahas bagaimana melakukan analisis fragmentasi file pada Windows dan Linux. Kita juga telah membahas tentang DBMT sebagai ganti Updall. DBMT dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas administratif pada database NSF dan lain-lain.