Dalam era ekonomi global yang dinamis, inflasi tinggi menjadi salah satu ancaman terbesar yang dihadapi oleh para ekonom dan pemimpin pemerintahan. Inflasi yang berkepanjangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.
Ketujuh, inflasi tinggi memang perlu diwaspadai karena memiliki dampak negatif yang sangat dahsyat. Apalagi dalam kondisi saat ini, dunia sedang berjuang mengatasi krisis energi dan krisis pangan, maka inflasi tinggi dapat menjadi awal dari jurang resesi.
Mencegah Terjadinya Bust Economy
Inflasi yang memperlihatkan tren yang terus meningkat memang perlu dipadamkan secepat mungkin guna mengerem laju tersebut. Laju inflasi yang melesat cepat dan tidak segera ditangani dengan baik memberikan efek domino yang sangat dahsyat terhadap kondisi ekonomi suatu negara.
Untuk mengatasi inflasi tinggi, beberapa strategi kebijakan perlu dirumuskan. Salah satu kebijakan yang paling populer dan sering dipakai di hampir semua negara ialah dengan melakukan kontraksi kebijakan moneter (contractionary monetary policy).
Kebijakan Moneter
Salah satu kebijakan yang paling efektif adalah dengan menaikkan suku bunga acuan bank sentral. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi dan membatasi jumlah uang yang beredar.
Contohnya, Reserve Bank of Australia (RBA) pada bulan Mei 2022 kemarin menaikkan suku bunga acuan mereka sebesar 50 basis poin (0,5%), dari 0,35% menjadi 0,85% pada 7 Juni 2022. Demikian halnya dengan The Federal Reserve, bank sentralnya Amerika Serikat, pada 15 Juni kemarin menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (0,75%) sehingga suku bunga acuan saat ini berada di kisaran 1,5%-1,75%.
Kebijakan Fiskal
Selain kebijakan moneter, kebijakan fiskal juga dapat digunakan sebagai alternatif. Salah satu contoh adalah dengan menaikkan tarif pajak penghasilan maupun barang-barang dan jasa tertentu, yang tujuannya untuk mengerem tingkat konsumsi masyarakat.
Penaikan tarif pajak itu dapat dilakukan untuk sementara sampai nanti kembali pada kondisi normal. Dengan demikian, pemerintah dapat mengurangi kebutuhan akan uang yang beredar dan menyeimbangkan anggaran.
Kesimpulan
Inflasi tinggi memang perlu diwaspadai karena memiliki dampak negatif yang sangat dahsyat terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah perlu merumuskan berbagai strategi kebijakan untuk memitigasi dan mengurangi dampak inflasi.
Dengan demikian, dengan menaikkan suku bunga acuan, menaikkan tarif GWM, dan juga dengan menaikkan tarif pajak penghasilan maupun barang-barang dan jasa tertentu, pemerintah dapat mengurangi dampak inflasi yang melesat tersebut.