Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pemasangan server Domino dan konfigurasi awal yang diperlukan untuk mengaktifkan fungsi-fungsi penting di dalamnya. Pemasangan server Domino dilakukan dengan menggunakan program SETUP.EXE yang dapat diunduh dari situs web resmi IBM.
Pembuatan ID dan Konfigurasi Awal
Pada saat pemasangan pertama, server Domino akan membuat ID dengan lebar kunci publik default sebesar 2048 bit. Namun, jika Anda memerlukan lebar kunci yang berbeda, Anda dapat mengubahnya dengan cara membuka file NOTES.INI dan menyetel variabel SETUP_FIRST_SERVER_PUBLIC_KEY_WIDTH ke nilai yang diinginkan.
Lebar kunci publik dapat diatur menjadi 1024, 2048, atau 4096. Jika nilai 1024 atau 2048 dipilih, maka user, server, dan certifier key akan memiliki lebar kunci yang sama. Namun, jika nilai 4096 dipilih, maka user dan server key akan memiliki lebar kunci 2048, sedangkan certifier key akan memiliki lebar kunci 4096.
Pemasangan Server Domino Pertama
Pemasangan server Domino pertama dilakukan dengan cara:
- Membuat domain Domino.
- Membuat file log certification, namanya certlog.nsf, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Menggunakan template pubnames.ntf untuk membuat Directory Domino, namanya names.nsf, dan menempatkannya di direktori data Domino.
- Membuat ID organisasi certifier, namanya CERT.ID, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Membuat dokumen Certifier yang mendeskripsikan ID organisasi certifier, dan menempatkannya di Directory Domino.
- Membuat ID server, namanya SERVER.ID, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Menggunakan ID organisasi certifier untuk mengesahkan ID server.
- Membuat dokumen Server di Directory Domino dan mencantumkan informasi yang telah dipilih selama proses pemasangan.
- Membuat dokumen Person di Directory Domino untuk Administrator Domino yang telah dipilih selama proses pemasangan.
- Membuat user ID dan password untuk Administrator Domino, serta menempatkan file USER.ID ke dalam dokumen Person Administrator Domino.
- Menggunakan ID organisasi certifier untuk mengesahkan user ID Administrator Domino.
- Menambahkan akses Manager untuk administrator dan server ke ACL Directory Domino.
- Menambahkan nama server ke grup LocalDomainServers di Directory Domino.
- Membuat file log, namanya log.nsf, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Mengaktifkan port jaringan dan serial yang sesuai.
Pemasangan Server Domino Lainnya
Pemasangan server Domino lainnya dilakukan dengan cara:
- Mencopy Directory Domino, jika lokasi file telah dipilih selama proses pemasangan, namanya names.nsf, dan menempatkannya di direktori data Domino.
- Mencopy ID server dari lokasi yang telah dipilih selama proses pemasangan, atau dari direktori existing Domino; nama ID-nya SERVER.ID, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Mengambil nama domain dan Administrator dari dokumen Server di Directory Domino.
- Membuat file log, namanya log.nsf, dan menempatkannya di direktori data Domino.
- Mencopy atau mengreplicate file Admin Requests, namanya admin4.nsf, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Mencopy atau mengreplicate file Monitoring Configuration, namanya events4.nsf, dan menyimpannya di direktori data Domino.
- Mengreplicate Directory Domino, jika tidak ada; nama-nya names.nsf, dan menempatkannya di direktori data Domino.
- Membuat dokumen Connection ke server Domino existing di Directory Domino.
- Membuat file Reports, namanya REPORTS.NSF, dan menempatkannya di direktori data Domino.
- Mengaktifkan pengaturan jaringan dalam dokumen Server di Directory Domino.
- Mengkonfigurasi SMTP, jika dipilih selama proses pemasangan.
- Mengupdate ACL dalam semua database dan template di direktori data Domino tree.
Dengan demikian, pemasangan server Domino telah selesai, dan Anda dapat mulai menggunakannya untuk berbagai keperluan.