=====================================================
Mereka menganggap bahwa harga beras yang tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama bagi kalangan yang kurang mampu. Selain itu, langkanya pasokan beras juga menjadi perhatian serius bagi mahasiswa karena dapat berdampak pada ketahanan pangan nasional.
Dengan ketersediaan pasokan beras yang kurang memadai, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan beras di pasaran yang dapat memicu inflasi dan ketidakstabilan harga pangan secara umum. Walaupun stok beras Bulog aman, tetapi tetap terjadi defisit. Ini berarti stok dari Bulog tidak cepat-cepat didistribusikan.
Terlebih lagi, harga beras sekarang Rp.17.000/kg. Itu sangat menyalahi aturan HET yang dikeluarkan Bapanas. Dalam aksinya, mahasiswa akan meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah harga beras dan ketersediaan pasokan.
Mereka menekankan pentingnya kebijakan yang pro terhadap rakyat dalam mengatur harga beras dan menjaga ketersediaan pasokan beras di pasaran. Selain itu, mahasiswa juga menyoroti pentingnya transparansi dalam distribusi beras agar tidak terjadi praktik penimbunan atau spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
Aksi unjuk rasa yang akan dilakukan mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk lebih serius dalam menangani masalah harga beras dan ketersediaan pasokan. Dengan adanya tekanan dari Aliansi Mahasiswa Sumedang Raya (UNPAD, ITB JATINANGOR, IKOPIN, STIS AS-SA'ADAH, UNWIM, UPI, UNSAP, dan STIE SEBELAS APRIL) serta PC PMII Kabupaten Sumedang diharapkan pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini demi kepentingan bersama.
Semoga aksi mahasiswa ini dapat membawa perubahan positif dalam upaya menjaga stabilitas harga beras dan ketahanan pangan nasional.
Sertifikasi Halal Guna Meningkatkan Nilai Jual Beras dan UMKM Desa Gempol
Dalam beberapa tahun terakhir, harga beras telah meningkat drastis. Pemerintah menganggap bahwa harga beras yang tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama bagi kalangan yang kurang mampu.
Namun, pemerintah juga memahami pentingnya keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan nilai jual beras. Oleh karena itu, pemerintah telah menginisiasi program sertifikasi halal untuk UMKM Desa Gempol.
Dengan demikian, UMKM Desa Gempol dapat meningkatkan nilai jual beras dan menjadi salah satu contoh sukses bagi UMKM lainnya di Indonesia.